Assalammualaikum Wr.Wb.
Semoga bermanfaat bagi yg
membacanya
Allah SWT telah memerintahkan
seorang Malaikat menemui Iblis
supaya dia menghadap
Rasulullah saw untuk
memberitahu segala rahasianya,
baik yang disukai maupun yang
dibencinya. Hikmatnya ialah
untuk meninggikan derajat Nabi
Muhammad SAW dan juga
sebagai peringatan dan perisai
kepada umat manusia.
Maka Malaikat itu pun berjumpa
Iblis dan berkata, "Hai Iblis!
Bahwa Allah Yang Maha Mulia
dan Maha Besar memberi
perintah untuk menghadap
Rasullullah saw. Hendaklah
engkau buka segala rahasiamu
dan apapun yang ditanya
Rasulullah hendaklah engkau
jawab dengan sebenar-
benarnya. Jikalau engkau
berdusta walau satu perkataan
pun, niscaya akan terputus
semua anggota badanmu,
uratmu, serta disiksa dengan
azab yang amat keras."
Mendengar ucapan Malaikat
yang dahsyat itu, Iblis sangat
ketakutan. Maka segeralah dia
menghadap Rasulullah SAW
dengan menyamar sebagai
seorang tua yang buta sebelah
matanya dan berjanggut putih
10 helai, panjangnya seperti ekor
lembu.
Iblis pun memberi salam,
sehingga 3 kali tidak juga dijawab
oleh Rasulullah saw. Maka
sambut Iblis (alaihi laknat),
"Ya Rasulullah! Mengapa engkau
tidak mejawab salamku?
Bukankah salam itu sangat mulia
di sisi Allah?" Maka jawab Nabi
dengan marah, "Hai Aduwullah
seteru Allah! Kepadaku engkau
menunjukkan kebaikanmu?
Janganlah mencoba menipuku
sebagaimana kau tipu Nabi
Adam a.s sehingga keluar dari
syurga, Habil mati teraniaya
dibunuh Qabil dengan sebab
hasutanmu, Nabi Ayub engkau
tiup dengan asap beracun ketika
dia sedang sujud sembahyang
hingga dia sengsara beberapa
lama, kisah Nabi Daud dengan
perempuan Urya, Nabi Sulaiman
meninggalkan kerajaannya
karena engkau menyamar
sebagai isterinya dan begitu juga
beberapa Anbiya dan pendeta
yang telah menanggung
sengsara akibat hasutanmu.
Hai Iblis! Sebenarnya salam itu
sangat mulia di sisi Allah azza
wajalla, cuma salammu saja aku
tidak hendak menjawabnya
karena diharamkan Allah. Maka
aku kenal baik-baik engkaulah
Iblis, raja segala iblis, syaitan dan
jin yang menyamar diri. Apa
kehendakmu datang
menemuiku?"
Taklimat Iblis, "Ya Nabi Allah!
Janganlah engkau marah.
Karena engkau adalah Khatamul
Anbiya maka dapat
mengenaliku. Kedatanganku
adalah diperintah Allah untuk
memberitahu segala tipu dayaku
terhadap umatmu dari zaman
Nabi Adam hingga akhir zaman.
Ya Nabi Allah! Setiap apa yang
engkau tanya, aku bersedia
menerangkan satu persatu
dengan sebenarnya, tiadalah
aku berani
menyembunyikannya."
Maka Iblis pun bersumpah
menyebut nama Allah dan
berkata, "Ya Rasulullah!
Sekiranya aku berdusta barang
sepatah pun niscaya hancur
leburlah badanku menjadi abu."
Apabila mendengar sumpah Iblis
itu, Nabi pun tersenyum dan
berkata dalam atinya, inilah satu
peluangku untuk menyiasati
segala perbuatannya agar
didengar oleh sekalian sahabat
yang ada di majlis ini dan
menjadi perisai kepada seluruh
umatku.
Pertanyaan Nabi (1):
Hai Iblis! Siapakah sebesar-
besar musuhmu dan
bagaimana aku terhadapmu?"
Jawab Iblis:
"Ya Nabi Allah! Engkaulah
musuhku yang paling besar di
antara segala musuhku di muka
bumi ini."
Maka Nabi pun memandang
muka Iblis, dan Iblis pun
menggeletar karena ketakutan.
Sambung Iblis, "Ya Khatamul
Anbiya! Ada pun aku dapat
merubah diriku seperti sekalian
manusia, binatang dan lain-lain
hingga rupa dan suara pun tidak
berbeda, kecuali dirimu saja
yang tidak dapat aku tiru karena
dicegah oleh Allah.
Kiranya aku menyerupai dirimu,
maka terbakarlah diriku menjadi
abu. Aku cabut iktikad / niat
anak Adam supaya menjadi kafir
karena engkau berusaha
memberi nasihat dan pengajaran
supaya mereka kuat untuk
memeluk agama Islam, begitu
jugalah aku berusaha menarik
mereka kepada kafir, murtad
atau munafik. Aku akan menarik
seluruh umat Islam dari jalan
benar menuju jalan yang sesat
supaya masuk ke dalam neraka
dan kekal di dalamnya
bersamaku."
Pertanyaan Nabi (2):
"Hai Iblis! Bagaimana
perbuatanmu kepada makhluk
Allah?"
Jawab Iblis:
"Adalah satu kemajuan bagi
perempuan yang
merenggangkan kedua pahanya
kepada lelaki yang bukan
suaminya, setengahnya hingga
mengeluarkan benih yang salah
sifatnya. Aku goda semua
manusia supaya meninggalkan
sholat, terbuai dengan makan
minum, berbuat durhaka, aku
lalaikan dengan harta benda
daripada emas, perak dan
permata, rumahnya, tanahnya,
ladangnya supaya hasilnya
dibelanjakan ke jalan haram.
Demikian juga ketika pesta yang
bercampur antara lelaki dan
perempuan. Di sana aku
lepaskan sebesar-besar godaan
supaya hilang peraturan dan
minum arak. Apabila terminum
arak itu maka hilanglah akal,
fikiran dan malunya. Lalu aku
ulurkan tali cinta dan terbukalah
beberapa pintu maksiat yang
besar, datang perasaan hasad
dengki hingga kepada pekerjaan
zina.
Apabila terjadi kasih antara
mereka, terpaksalah mereka
mencari uang hingga menjadi
penipu, peminjam dan pencuri.
Apabila mereka teringat akan
salah mereka lalu hendak
bertaubat atau berbuat amal
ibadat, aku akan rayu mereka
supaya mereka
menangguhkannya. Bertambah
keras aku goda supaya
menambahkan maksiat dan
mengambil isteri orang. Bila kena
goda hatinya, datanglah rasa ria,
takabur, megah, sombong dan
melengahkan amalnya. Bila pada
lidahnya, mereka akan gemar
berdusta, mencela dan
mengumpat. Demikianlah aku
goda mereka setiap saat."
Pertanyaan Nabi (3):
"Hai Iblis! Mengapa engkau
bersusah payah melakukan
pekerjaan yang tidak
mendatangkan faedah bahkan
menambahkan laknat yang
besar serta siksa yang besar
di neraka yang paling bawah?
Hai yang dikutuk Allah! Siapa
yang menjadikanmu? Siapa
yang melanjutkan usiamu?
Siapa yang menerangkan
matamu? Siapa yang memberi
pendengaranmu? Siapa yang
memberi kekuatan anggota
badanmu?"
Jawab Iblis:
"Semuanya itu adalah anugerah
daripada Allah Yang Maha Besar
juga. Tetapi hawa nafsu dan
takabur membuatku menjadi
jahat sebesar-besarnya. Engkau
lebih tahu bahwa Diriku telah
beribu-ribu tahun menjadi ketua
seluruh Malaikat dan pangkatku
telah dinaikkan dari satu langit
ke satu langit yang tinggi.
Kemudian Aku tinggal di dunia
ini beribadat bersama sekalian
Malaikat beberapa waktu
lamanya.
Tiba-tiba datang firman Allah
SWT hendak menjadikan seorang
Khalifah di dunia ini, maka
akupun membantah. Lalu Allah
menciptakan lelaki (Nabi Adam)
lalu dititahkan seluruh Malaikat
memberi hormat kepada lelaki
itu, kecuali aku yang ingkar.
Oleh karena itu Allah murka
kepadaku dan wajahku yang
tampan rupawan dan bercahaya
itu bertukar menjadi keji dan
kelam. Aku merasa sakit hati.
Kemudian Allah menjadikan
Adam raja di syurga dan
dikurniakan seorang permaisuri
(Siti Hawa) yang memerintah
seluruh bidadari. Aku bertambah
dengki dan dendam kepada
mereka.
Akhirnya aku berhasil menipu
mereka melalui Siti Hawa yang
menyuruh Adam memakan
buah Khuldi, lalu keduanya
diusir dari syurga ke dunia.
Keduanya berpisah beberapa
tahun dan kemudian
dipertemukan Allah (di Padang
Arafah), hingga mereka
mendapat beberapa orang anak.
Kemudian kami hasut anak
lelakinya Qabil supaya
membunuh saudaranya Habil.
Itu pun aku masih tidak puas
hati dan berbagai tipu daya aku
lakukan hingga Hari Kiamat.
Sebelum Engkau lahir ke dunia,
aku beserta bala tentaraku
dengan mudah dapat naik ke
langit untuk mencuri segala
rahasia serta tulisan yang
menyuruh manusia berbuat
ibadat serta balasan pahala dan
syurga mereka. Kemudian aku
turun ke dunia, dan
memberitahu manusia yang lain
daripada apa yang sebenarnya
aku dapatkan, dengan berbagai
tipu daya hingga tersesat dengan
berbagai kitab bid'ah dan carut-
marut.
Tetapi ketika engkau lahir ke
dunia ini, maka aku tidak
dibenarkan oleh Allah untuk
naik ke langit serta mencuri
rahasia, kerana banyak Malaikat
yang menjaga di setiap lapisan
pintu langit. Jika aku berkeras
juga hendak naik, maka Malaikat
akan melontarkan anak panah
dari api yang menyala. Sudah
banyak bala tenteraku yang
terkena lontaran Malaikat itu
dan semuanya terbakar menjadi
abu. Maka besarlah
kesusahanku dan bala tentaraku
untuk menjalankan tugas
menghasut."
Pertanyaan Nabi (4):
"Hai Iblis! Apakah yang
pertama engkau tipu dari
manusia?"
Jawab Iblis:
"Pertama sekali aku palingkan
iktikad / niatnya, imannya
kepada kafir juga ada dari segi
perbuatan, perkataan, kelakuan
atau hatinya. Jika tidak berhasil
juga, aku akan tarik dengan cara
mengurangi pahala. Lama-
kelamaan mereka akan
terjerumus mengikut kemauan
jalanku"
Pertanyaan Nabi (5):
"Hai Iblis! Jika umatku sholat
karena Allah, bagaimana
keadaanmu?"
Jawab Iblis:
"Sebesar-besarnya kesusahanku.
Gementarlah badanku dan
lemah tulang sendiku. Maka aku
kerahkan berpuluh-puluh iblis
datang menggoda seorang
manusia, pada setiap anggota
badannya.
Setengah-setengahnya datang
pada setiap anggota badannya
supaya malas sholat, was-was,
terlupa bilangan rakaatnya,
bimbang pada pekerjaan dunia
yang ditinggalkannya, sentiasa
hendak cepat habis sholatnya,
hilang khusyuknya - matanya
sentiasa menjeling ke kiri kanan,
telinganya senantiasa
mendengar orang bercakap
serta bunyi-bunyi yang lain.
Setengah Iblis duduk di belakang
badan orang yang sembahyang
itu supaya dia tidak kuasa sujud
berlama-lama, penat atau duduk
tahiyat dan dalam hatinya
senantiasa hendak cepat habis
sholatnya, itu semua membawa
kepada kurangnya pahala. Jika
para Iblis itu tidak dapat
menggoda manusia itu, maka
aku sendiri akan menghukum
mereka dengan seberat-berat
hukuman."
Pertanyaan Nabi (6):
"Jika umatku membaca Al-
Quran karena Allah,
bagaimana perasaanmu?"
Jawab Iblis:
"Jika mereka membaca Al-Quran
karena Allah, maka rasa
terbakarlah tubuhku, putus-
putus segala uratku lalu aku lari
daripadanya."
Pertanyaan Nabi (7):
"Jika umatku mengerjakan haji
karena Allah, bagaimana
perasaanmu?"
Jawab Iblis:
"Binasalah diriku, gugurlah
daging dan tulangku karena
mereka telah mencukupkan
rukun Islamnya."
Pertanyaan Nabi (8):
"Jika umatku berpuasa karena
Allah, bagaimana
keadaanmu?"
Jawab Iblis:
"Ya Rasulullah! Inilah bencana
yang paling besar bahayanya
kepadaku. Apabila masuk awal
bulan Ramadhan, maka
memancarlah cahaya Arasy dan
Kursi, bahkan seluruh Malaikat
menyambut dengan suka cita.
Bagi orang yang berpuasa, Allah
akan mengampunkan segala
dosa yang lalu dan digantikan
dengan pahala yang amat besar
serta tidak dicatatkan dosanya
selama dia
berpuasa. Yang menghancurkan
hatiku ialah segala isi langit dan
bumi, yakni Malaikat, bulan,
bintang, burung dan ikan-ikan
semuanya siang malam
mendoakan ampunan bagi
orang yang berpuasa. Satu lagi
kemuliaan orang berpuasa ialah
dimerdekakan pada setiap masa
dari azab neraka. Bahkan semua
pintu neraka ditutup manakala
semua pintu syurga dibuka
seluas-luasnya, serta
dihembuskan angin dari bawah
Arasy yang bernama Angin
Syirah yang amat lembut ke
dalam syurga. Pada hari umatmu
mulai berpuasa, dengan perintah
Allah datanglah sekalian
Malaikat dengan garangnya
menangkapku dan tentaraku, jin,
syaitan dan ifrit lalu dipasung
kaki dan tangan dengan besi
panas dan dirantai serta
dimasukkan ke bawah bumi
yang amat dalam. Di sana pula
beberapa azab yang lain telah
menunggu kami. Setelah habis
umatmu berpuasa barulah aku
dilepaskan dengan perintah agar
tidak mengganggu umatmu.
Umatmu sendiri telah merasa
ketenangan berpuasa
sebagaimana mereka bekerja
dan bersahur seorang diri di
tengah malam tanpa rasa takut
dibandingkan bulan biasa."
Pertanyaan Nabi (9):
"Hai Iblis! Bagaimana seluruh
sahabatku menurutmu?"
Jawab Iblis:
"Seluruh sahabatmu juga adalah
sebesar - besar seteruku. Tiada
upayaku melawannya dan tiada
satu tipu daya yang dapat
masuk kepada mereka. Karena
engkau sendiri telah berkata:
"Seluruh sahabatku adalah
seperti bintang dilangit, jika
kamu mengikuti mereka, maka
kamu akan mendapat petunjuk."
Saidina Abu Bakar al-Siddiq
sebelum bersamamu, aku tidak
dapat mendekatinya, apalagi
setelah berdampingan
denganmu. Dia begitu percaya
atas kebenaranmu hingga dia
menjadi wazirul a'zam. Bahkan
engkau sendiri telah mengatakan
jika ditimbang seluruh isi dunia
ini dengan amal kebajikan Abu
Bakar, maka akan lebih berat
amal kebajikan Abu Bakar.
Tambahan pula dia telah
menjadi mertuamu karena
engkau menikah dengan
anaknya, Saiyidatina Aisyah
yang juga banyak menghafadz
Hadits-haditsmu.
Saidina Umar Al-Khattab pula
tidaklah berani aku pandang
wajahnya karena dia sangat
keras menjalankan hukum
syariat Islam dengan seksama.
Jika aku pandang wajahnya,
maka gemetarlah segala tulang
sendiku karena sangat takut. Hal
ini karena imannya sangat kuat
apalagi engkau telah
mengatakan, "Jikalau adanya
Nabi sesudah aku maka Umar
boleh menggantikan aku",
karena dia adalah orang
harapanmu serta pandai
membedakan antara kafir dan
Islam hingga digelar 'Al-Faruq'.
Saidina Usman Al-Affan lagi, aku
tidak bisa bertemu, karena
lidahnya senantiasa bergerak
membaca Al-Quran. Dia
penghulu orang sabar, penghulu
orang mati syahid dan menjadi
menantumu sebanyak dua kali.
Karena taatnya, banyak
Malaikat datang melawat dan
memberi hormat kepadanya
karena Malaikat itu sangat malu
kepadanya hingga engkau
mengatakan, "Barang siapa
menulis Bismillahir rahmanir
rahim pada kitab atau kertas-
kertas dengan dakwat merah,
nescaya mendapat pahala
seperti pahala Usman mati
syahid."
Saidina Ali Abi Talib pun itu aku
sangat takut karena hebatnya
dan gagahnya dia di medan
perang, tetapi sangat sopan
santun, alim orangnya. Jika iblis,
syaitan dan jin memandang
beliau, maka terbakarlah kedua
mata mereka karena dia sangat
kuat beribadat serta beliau
adalah golongan orang pertama
memeluk agama Islam dan tidak
pernah menundukkan
kepalanya kepada sebarang
berhala. Bergelar 'Ali
Karamullahu Wajhahu' -
dimuliakan Allah akan wajahnya
dan juga 'Harimau Allah' dan
engkau sendiri berkata, "Akulah
negeri segala ilmu dan Ali itu
pintunya." Tambahan pula dia
menjadi menantumu, semakin
aku ngeri kepadanya."
Pertanyaan Nabi (10):
"Bagaimana tipu daya engkau
kepada umatku?"
Jawab Iblis:
"Umatmu itu ada tiga macam.
Yang pertama seperti hujan dari
langit yang menghidupkan
segala tumbuhan yaitu ulama
yang memberi nasihat kepada
manusia supaya mengerjakan
perintah Allah serta
meninggalkan laranganNya
seperti kata Jibril a.s, "Ulama itu
adalah pelita dunia dan pelita
akhirat."
Yang kedua umat tuan seperti
tanah yaitu orang yang sabar,
syukur dan ridha dengan
karunia Allah. Berbuat amal
soleh, tawakal dan kebajikan.
Yang ketiga umatmu seperti
Firaun; terlampau tamak dengan
harta dunia serta dihilangkan
amal akhirat. Maka akupun
bersukacita lalu masuk ke dalam
badannya, aku putarkan hatinya
ke lautan durhaka dan aku hela
ke mana saja mengikuti
kehendakku. Jadi dia senantiasa
bimbang kepada dunia dan tidak
hendak menuntut ilmu, tiada
masa beramal ibadat, tidak
hendak mengeluarkan zakat,
miskin hendak beribadat.
Lalu aku goda agar minta kaya
dulu, dan apabila diizinkan Allah
dia menjadi kaya, maka
dilupakan beramal, tidak
berzakat seperti Qarun yang
tenggelam dengan istana
mahligainya. Bila umatmu
terkena penyakit tidak sabar dan
tamak, dia senantiasa bimbang
akan hartanya dan setengahnya
asyik hendak merebut dunia
harta, bercakap besar sesama
Islam, benci dan menghina
kepada yang miskin,
membelanjakan hartanya untuk
jalan maksiat, tempat judi dan
perempuan lacur."
Pertanyaan Nabi (11):
"Siapa yang serupa dengan
engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang meringankan
syariatmu dan membenci orang
belajar agama Islam."
Pertanyaan Nabi (12):
"Siapa yang mencahayakan
muka engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang berdosa,
bersumpah bohong, saksi palsu,
pemungkir janji."
Pertanyaan Nabi (13):
"Apakah rahasia engkau
kepada umatku?"
Jawab Iblis:
"Jika seorang Islam pergi buang
air besar serta tidak membaca
doa pelindung syaitan, maka aku
gosok-gosokkan najisnya sendiri
ke badannya tanpa dia sadari."
Pertanyaan Nabi (14):
"Jika umatku bersatu dengan
isterinya, bagaimana hal
engkau?"
Jawab Iblis:
"Jika umatmu hendak
bersetubuh dengan isterinya
serta membaca doa pelindung
syaitan, maka larilah aku dari
mereka. Jika tidak, aku akan
bersetubuh dahulu dengan
isterinya, dan bercampurlah
benihku dengan benih isterinya.
Jika menjadi anak maka anak itu
akan gemar kepada pekerjaan
maksiat, malas pada kebaikan,
durhaka. Ini semua karena
kealpaan ibu bapaknya sendiri.
Begitu juga jika mereka makan
tanpa membaca Bismillah, aku
yang dahulu makan
daripadanya. Walaupun mereka
makan, tiadalah merasa
kenyang."
Pertanyaan Nabi (15):
"Dengan jalan apa dapat
menolak tipu daya engkau?"
Jawab Iblis:
"Jika dia berbuat dosa, maka dia
kembali bertaubat kepada Allah,
menangis menyesal akan
perbuatannya. Apabila marah
segeralah mengambil air wudhu',
maka padamlah marahnya."
Pertanyaan Nabi (16):
"Siapakah orang yang paling
engkau lebih sukai?"
Jawab Iblis:
Lelaki dan perempuan yang
tidak mencukur atau mencabut
bulu ketiak atau bulu ari-ari
(bulu kemaluan) selama 40 hari.
Di situlah aku mengecilkan diri,
bersarang, bergantung, berbuai
seperti pijat pada bulu itu."
Pertanyaan Nabi (17):
"Hai Iblis! Siapakah saudara
engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang tidur meniarap /
telungkup, orang yang matanya
terbuka(mendusin) di waktu
subuh tetapi menyambung tidur
lagi. Lalu aku lenakan dia hingga
terbit fajar. Demikian jua pada
waktu zuhur, asar, maghrib dan
isya', aku beratkan hatinya
untuk sholat."
Pertanyaan Nabi (18):
"Apakah jalan yang
membinasakan diri engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang banyak menyebut
nama Allah, bersedekah dengan
tidak diketahui orang, banyak
bertaubat, banyak tadarus Al-
Quran dan sholat tengah
malam."
Pertanyaan Nabi (19):
"Hai Iblis! Apakah yang
memecahkan mata engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang duduk di dalam
masjid serta beriktikaf di
dalamnya"
Pertanyaan Nabi (20):
"Apa lagi yang memecahkan
mata engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang taat kepada kedua
ibu bapanya, mendengar kata
mereka, membantu makan
pakaian mereka selama mereka
hidup, karena engkau telah
bersabda, 'Syurga itu di bawah
tapak kaki ibu'"
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Semoga bermanfaat bagi yg
membacanya
Allah SWT telah memerintahkan
seorang Malaikat menemui Iblis
supaya dia menghadap
Rasulullah saw untuk
memberitahu segala rahasianya,
baik yang disukai maupun yang
dibencinya. Hikmatnya ialah
untuk meninggikan derajat Nabi
Muhammad SAW dan juga
sebagai peringatan dan perisai
kepada umat manusia.
Maka Malaikat itu pun berjumpa
Iblis dan berkata, "Hai Iblis!
Bahwa Allah Yang Maha Mulia
dan Maha Besar memberi
perintah untuk menghadap
Rasullullah saw. Hendaklah
engkau buka segala rahasiamu
dan apapun yang ditanya
Rasulullah hendaklah engkau
jawab dengan sebenar-
benarnya. Jikalau engkau
berdusta walau satu perkataan
pun, niscaya akan terputus
semua anggota badanmu,
uratmu, serta disiksa dengan
azab yang amat keras."
Mendengar ucapan Malaikat
yang dahsyat itu, Iblis sangat
ketakutan. Maka segeralah dia
menghadap Rasulullah SAW
dengan menyamar sebagai
seorang tua yang buta sebelah
matanya dan berjanggut putih
10 helai, panjangnya seperti ekor
lembu.
Iblis pun memberi salam,
sehingga 3 kali tidak juga dijawab
oleh Rasulullah saw. Maka
sambut Iblis (alaihi laknat),
"Ya Rasulullah! Mengapa engkau
tidak mejawab salamku?
Bukankah salam itu sangat mulia
di sisi Allah?" Maka jawab Nabi
dengan marah, "Hai Aduwullah
seteru Allah! Kepadaku engkau
menunjukkan kebaikanmu?
Janganlah mencoba menipuku
sebagaimana kau tipu Nabi
Adam a.s sehingga keluar dari
syurga, Habil mati teraniaya
dibunuh Qabil dengan sebab
hasutanmu, Nabi Ayub engkau
tiup dengan asap beracun ketika
dia sedang sujud sembahyang
hingga dia sengsara beberapa
lama, kisah Nabi Daud dengan
perempuan Urya, Nabi Sulaiman
meninggalkan kerajaannya
karena engkau menyamar
sebagai isterinya dan begitu juga
beberapa Anbiya dan pendeta
yang telah menanggung
sengsara akibat hasutanmu.
Hai Iblis! Sebenarnya salam itu
sangat mulia di sisi Allah azza
wajalla, cuma salammu saja aku
tidak hendak menjawabnya
karena diharamkan Allah. Maka
aku kenal baik-baik engkaulah
Iblis, raja segala iblis, syaitan dan
jin yang menyamar diri. Apa
kehendakmu datang
menemuiku?"
Taklimat Iblis, "Ya Nabi Allah!
Janganlah engkau marah.
Karena engkau adalah Khatamul
Anbiya maka dapat
mengenaliku. Kedatanganku
adalah diperintah Allah untuk
memberitahu segala tipu dayaku
terhadap umatmu dari zaman
Nabi Adam hingga akhir zaman.
Ya Nabi Allah! Setiap apa yang
engkau tanya, aku bersedia
menerangkan satu persatu
dengan sebenarnya, tiadalah
aku berani
menyembunyikannya."
Maka Iblis pun bersumpah
menyebut nama Allah dan
berkata, "Ya Rasulullah!
Sekiranya aku berdusta barang
sepatah pun niscaya hancur
leburlah badanku menjadi abu."
Apabila mendengar sumpah Iblis
itu, Nabi pun tersenyum dan
berkata dalam atinya, inilah satu
peluangku untuk menyiasati
segala perbuatannya agar
didengar oleh sekalian sahabat
yang ada di majlis ini dan
menjadi perisai kepada seluruh
umatku.
Pertanyaan Nabi (1):
Hai Iblis! Siapakah sebesar-
besar musuhmu dan
bagaimana aku terhadapmu?"
Jawab Iblis:
"Ya Nabi Allah! Engkaulah
musuhku yang paling besar di
antara segala musuhku di muka
bumi ini."
Maka Nabi pun memandang
muka Iblis, dan Iblis pun
menggeletar karena ketakutan.
Sambung Iblis, "Ya Khatamul
Anbiya! Ada pun aku dapat
merubah diriku seperti sekalian
manusia, binatang dan lain-lain
hingga rupa dan suara pun tidak
berbeda, kecuali dirimu saja
yang tidak dapat aku tiru karena
dicegah oleh Allah.
Kiranya aku menyerupai dirimu,
maka terbakarlah diriku menjadi
abu. Aku cabut iktikad / niat
anak Adam supaya menjadi kafir
karena engkau berusaha
memberi nasihat dan pengajaran
supaya mereka kuat untuk
memeluk agama Islam, begitu
jugalah aku berusaha menarik
mereka kepada kafir, murtad
atau munafik. Aku akan menarik
seluruh umat Islam dari jalan
benar menuju jalan yang sesat
supaya masuk ke dalam neraka
dan kekal di dalamnya
bersamaku."
Pertanyaan Nabi (2):
"Hai Iblis! Bagaimana
perbuatanmu kepada makhluk
Allah?"
Jawab Iblis:
"Adalah satu kemajuan bagi
perempuan yang
merenggangkan kedua pahanya
kepada lelaki yang bukan
suaminya, setengahnya hingga
mengeluarkan benih yang salah
sifatnya. Aku goda semua
manusia supaya meninggalkan
sholat, terbuai dengan makan
minum, berbuat durhaka, aku
lalaikan dengan harta benda
daripada emas, perak dan
permata, rumahnya, tanahnya,
ladangnya supaya hasilnya
dibelanjakan ke jalan haram.
Demikian juga ketika pesta yang
bercampur antara lelaki dan
perempuan. Di sana aku
lepaskan sebesar-besar godaan
supaya hilang peraturan dan
minum arak. Apabila terminum
arak itu maka hilanglah akal,
fikiran dan malunya. Lalu aku
ulurkan tali cinta dan terbukalah
beberapa pintu maksiat yang
besar, datang perasaan hasad
dengki hingga kepada pekerjaan
zina.
Apabila terjadi kasih antara
mereka, terpaksalah mereka
mencari uang hingga menjadi
penipu, peminjam dan pencuri.
Apabila mereka teringat akan
salah mereka lalu hendak
bertaubat atau berbuat amal
ibadat, aku akan rayu mereka
supaya mereka
menangguhkannya. Bertambah
keras aku goda supaya
menambahkan maksiat dan
mengambil isteri orang. Bila kena
goda hatinya, datanglah rasa ria,
takabur, megah, sombong dan
melengahkan amalnya. Bila pada
lidahnya, mereka akan gemar
berdusta, mencela dan
mengumpat. Demikianlah aku
goda mereka setiap saat."
Pertanyaan Nabi (3):
"Hai Iblis! Mengapa engkau
bersusah payah melakukan
pekerjaan yang tidak
mendatangkan faedah bahkan
menambahkan laknat yang
besar serta siksa yang besar
di neraka yang paling bawah?
Hai yang dikutuk Allah! Siapa
yang menjadikanmu? Siapa
yang melanjutkan usiamu?
Siapa yang menerangkan
matamu? Siapa yang memberi
pendengaranmu? Siapa yang
memberi kekuatan anggota
badanmu?"
Jawab Iblis:
"Semuanya itu adalah anugerah
daripada Allah Yang Maha Besar
juga. Tetapi hawa nafsu dan
takabur membuatku menjadi
jahat sebesar-besarnya. Engkau
lebih tahu bahwa Diriku telah
beribu-ribu tahun menjadi ketua
seluruh Malaikat dan pangkatku
telah dinaikkan dari satu langit
ke satu langit yang tinggi.
Kemudian Aku tinggal di dunia
ini beribadat bersama sekalian
Malaikat beberapa waktu
lamanya.
Tiba-tiba datang firman Allah
SWT hendak menjadikan seorang
Khalifah di dunia ini, maka
akupun membantah. Lalu Allah
menciptakan lelaki (Nabi Adam)
lalu dititahkan seluruh Malaikat
memberi hormat kepada lelaki
itu, kecuali aku yang ingkar.
Oleh karena itu Allah murka
kepadaku dan wajahku yang
tampan rupawan dan bercahaya
itu bertukar menjadi keji dan
kelam. Aku merasa sakit hati.
Kemudian Allah menjadikan
Adam raja di syurga dan
dikurniakan seorang permaisuri
(Siti Hawa) yang memerintah
seluruh bidadari. Aku bertambah
dengki dan dendam kepada
mereka.
Akhirnya aku berhasil menipu
mereka melalui Siti Hawa yang
menyuruh Adam memakan
buah Khuldi, lalu keduanya
diusir dari syurga ke dunia.
Keduanya berpisah beberapa
tahun dan kemudian
dipertemukan Allah (di Padang
Arafah), hingga mereka
mendapat beberapa orang anak.
Kemudian kami hasut anak
lelakinya Qabil supaya
membunuh saudaranya Habil.
Itu pun aku masih tidak puas
hati dan berbagai tipu daya aku
lakukan hingga Hari Kiamat.
Sebelum Engkau lahir ke dunia,
aku beserta bala tentaraku
dengan mudah dapat naik ke
langit untuk mencuri segala
rahasia serta tulisan yang
menyuruh manusia berbuat
ibadat serta balasan pahala dan
syurga mereka. Kemudian aku
turun ke dunia, dan
memberitahu manusia yang lain
daripada apa yang sebenarnya
aku dapatkan, dengan berbagai
tipu daya hingga tersesat dengan
berbagai kitab bid'ah dan carut-
marut.
Tetapi ketika engkau lahir ke
dunia ini, maka aku tidak
dibenarkan oleh Allah untuk
naik ke langit serta mencuri
rahasia, kerana banyak Malaikat
yang menjaga di setiap lapisan
pintu langit. Jika aku berkeras
juga hendak naik, maka Malaikat
akan melontarkan anak panah
dari api yang menyala. Sudah
banyak bala tenteraku yang
terkena lontaran Malaikat itu
dan semuanya terbakar menjadi
abu. Maka besarlah
kesusahanku dan bala tentaraku
untuk menjalankan tugas
menghasut."
Pertanyaan Nabi (4):
"Hai Iblis! Apakah yang
pertama engkau tipu dari
manusia?"
Jawab Iblis:
"Pertama sekali aku palingkan
iktikad / niatnya, imannya
kepada kafir juga ada dari segi
perbuatan, perkataan, kelakuan
atau hatinya. Jika tidak berhasil
juga, aku akan tarik dengan cara
mengurangi pahala. Lama-
kelamaan mereka akan
terjerumus mengikut kemauan
jalanku"
Pertanyaan Nabi (5):
"Hai Iblis! Jika umatku sholat
karena Allah, bagaimana
keadaanmu?"
Jawab Iblis:
"Sebesar-besarnya kesusahanku.
Gementarlah badanku dan
lemah tulang sendiku. Maka aku
kerahkan berpuluh-puluh iblis
datang menggoda seorang
manusia, pada setiap anggota
badannya.
Setengah-setengahnya datang
pada setiap anggota badannya
supaya malas sholat, was-was,
terlupa bilangan rakaatnya,
bimbang pada pekerjaan dunia
yang ditinggalkannya, sentiasa
hendak cepat habis sholatnya,
hilang khusyuknya - matanya
sentiasa menjeling ke kiri kanan,
telinganya senantiasa
mendengar orang bercakap
serta bunyi-bunyi yang lain.
Setengah Iblis duduk di belakang
badan orang yang sembahyang
itu supaya dia tidak kuasa sujud
berlama-lama, penat atau duduk
tahiyat dan dalam hatinya
senantiasa hendak cepat habis
sholatnya, itu semua membawa
kepada kurangnya pahala. Jika
para Iblis itu tidak dapat
menggoda manusia itu, maka
aku sendiri akan menghukum
mereka dengan seberat-berat
hukuman."
Pertanyaan Nabi (6):
"Jika umatku membaca Al-
Quran karena Allah,
bagaimana perasaanmu?"
Jawab Iblis:
"Jika mereka membaca Al-Quran
karena Allah, maka rasa
terbakarlah tubuhku, putus-
putus segala uratku lalu aku lari
daripadanya."
Pertanyaan Nabi (7):
"Jika umatku mengerjakan haji
karena Allah, bagaimana
perasaanmu?"
Jawab Iblis:
"Binasalah diriku, gugurlah
daging dan tulangku karena
mereka telah mencukupkan
rukun Islamnya."
Pertanyaan Nabi (8):
"Jika umatku berpuasa karena
Allah, bagaimana
keadaanmu?"
Jawab Iblis:
"Ya Rasulullah! Inilah bencana
yang paling besar bahayanya
kepadaku. Apabila masuk awal
bulan Ramadhan, maka
memancarlah cahaya Arasy dan
Kursi, bahkan seluruh Malaikat
menyambut dengan suka cita.
Bagi orang yang berpuasa, Allah
akan mengampunkan segala
dosa yang lalu dan digantikan
dengan pahala yang amat besar
serta tidak dicatatkan dosanya
selama dia
berpuasa. Yang menghancurkan
hatiku ialah segala isi langit dan
bumi, yakni Malaikat, bulan,
bintang, burung dan ikan-ikan
semuanya siang malam
mendoakan ampunan bagi
orang yang berpuasa. Satu lagi
kemuliaan orang berpuasa ialah
dimerdekakan pada setiap masa
dari azab neraka. Bahkan semua
pintu neraka ditutup manakala
semua pintu syurga dibuka
seluas-luasnya, serta
dihembuskan angin dari bawah
Arasy yang bernama Angin
Syirah yang amat lembut ke
dalam syurga. Pada hari umatmu
mulai berpuasa, dengan perintah
Allah datanglah sekalian
Malaikat dengan garangnya
menangkapku dan tentaraku, jin,
syaitan dan ifrit lalu dipasung
kaki dan tangan dengan besi
panas dan dirantai serta
dimasukkan ke bawah bumi
yang amat dalam. Di sana pula
beberapa azab yang lain telah
menunggu kami. Setelah habis
umatmu berpuasa barulah aku
dilepaskan dengan perintah agar
tidak mengganggu umatmu.
Umatmu sendiri telah merasa
ketenangan berpuasa
sebagaimana mereka bekerja
dan bersahur seorang diri di
tengah malam tanpa rasa takut
dibandingkan bulan biasa."
Pertanyaan Nabi (9):
"Hai Iblis! Bagaimana seluruh
sahabatku menurutmu?"
Jawab Iblis:
"Seluruh sahabatmu juga adalah
sebesar - besar seteruku. Tiada
upayaku melawannya dan tiada
satu tipu daya yang dapat
masuk kepada mereka. Karena
engkau sendiri telah berkata:
"Seluruh sahabatku adalah
seperti bintang dilangit, jika
kamu mengikuti mereka, maka
kamu akan mendapat petunjuk."
Saidina Abu Bakar al-Siddiq
sebelum bersamamu, aku tidak
dapat mendekatinya, apalagi
setelah berdampingan
denganmu. Dia begitu percaya
atas kebenaranmu hingga dia
menjadi wazirul a'zam. Bahkan
engkau sendiri telah mengatakan
jika ditimbang seluruh isi dunia
ini dengan amal kebajikan Abu
Bakar, maka akan lebih berat
amal kebajikan Abu Bakar.
Tambahan pula dia telah
menjadi mertuamu karena
engkau menikah dengan
anaknya, Saiyidatina Aisyah
yang juga banyak menghafadz
Hadits-haditsmu.
Saidina Umar Al-Khattab pula
tidaklah berani aku pandang
wajahnya karena dia sangat
keras menjalankan hukum
syariat Islam dengan seksama.
Jika aku pandang wajahnya,
maka gemetarlah segala tulang
sendiku karena sangat takut. Hal
ini karena imannya sangat kuat
apalagi engkau telah
mengatakan, "Jikalau adanya
Nabi sesudah aku maka Umar
boleh menggantikan aku",
karena dia adalah orang
harapanmu serta pandai
membedakan antara kafir dan
Islam hingga digelar 'Al-Faruq'.
Saidina Usman Al-Affan lagi, aku
tidak bisa bertemu, karena
lidahnya senantiasa bergerak
membaca Al-Quran. Dia
penghulu orang sabar, penghulu
orang mati syahid dan menjadi
menantumu sebanyak dua kali.
Karena taatnya, banyak
Malaikat datang melawat dan
memberi hormat kepadanya
karena Malaikat itu sangat malu
kepadanya hingga engkau
mengatakan, "Barang siapa
menulis Bismillahir rahmanir
rahim pada kitab atau kertas-
kertas dengan dakwat merah,
nescaya mendapat pahala
seperti pahala Usman mati
syahid."
Saidina Ali Abi Talib pun itu aku
sangat takut karena hebatnya
dan gagahnya dia di medan
perang, tetapi sangat sopan
santun, alim orangnya. Jika iblis,
syaitan dan jin memandang
beliau, maka terbakarlah kedua
mata mereka karena dia sangat
kuat beribadat serta beliau
adalah golongan orang pertama
memeluk agama Islam dan tidak
pernah menundukkan
kepalanya kepada sebarang
berhala. Bergelar 'Ali
Karamullahu Wajhahu' -
dimuliakan Allah akan wajahnya
dan juga 'Harimau Allah' dan
engkau sendiri berkata, "Akulah
negeri segala ilmu dan Ali itu
pintunya." Tambahan pula dia
menjadi menantumu, semakin
aku ngeri kepadanya."
Pertanyaan Nabi (10):
"Bagaimana tipu daya engkau
kepada umatku?"
Jawab Iblis:
"Umatmu itu ada tiga macam.
Yang pertama seperti hujan dari
langit yang menghidupkan
segala tumbuhan yaitu ulama
yang memberi nasihat kepada
manusia supaya mengerjakan
perintah Allah serta
meninggalkan laranganNya
seperti kata Jibril a.s, "Ulama itu
adalah pelita dunia dan pelita
akhirat."
Yang kedua umat tuan seperti
tanah yaitu orang yang sabar,
syukur dan ridha dengan
karunia Allah. Berbuat amal
soleh, tawakal dan kebajikan.
Yang ketiga umatmu seperti
Firaun; terlampau tamak dengan
harta dunia serta dihilangkan
amal akhirat. Maka akupun
bersukacita lalu masuk ke dalam
badannya, aku putarkan hatinya
ke lautan durhaka dan aku hela
ke mana saja mengikuti
kehendakku. Jadi dia senantiasa
bimbang kepada dunia dan tidak
hendak menuntut ilmu, tiada
masa beramal ibadat, tidak
hendak mengeluarkan zakat,
miskin hendak beribadat.
Lalu aku goda agar minta kaya
dulu, dan apabila diizinkan Allah
dia menjadi kaya, maka
dilupakan beramal, tidak
berzakat seperti Qarun yang
tenggelam dengan istana
mahligainya. Bila umatmu
terkena penyakit tidak sabar dan
tamak, dia senantiasa bimbang
akan hartanya dan setengahnya
asyik hendak merebut dunia
harta, bercakap besar sesama
Islam, benci dan menghina
kepada yang miskin,
membelanjakan hartanya untuk
jalan maksiat, tempat judi dan
perempuan lacur."
Pertanyaan Nabi (11):
"Siapa yang serupa dengan
engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang meringankan
syariatmu dan membenci orang
belajar agama Islam."
Pertanyaan Nabi (12):
"Siapa yang mencahayakan
muka engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang berdosa,
bersumpah bohong, saksi palsu,
pemungkir janji."
Pertanyaan Nabi (13):
"Apakah rahasia engkau
kepada umatku?"
Jawab Iblis:
"Jika seorang Islam pergi buang
air besar serta tidak membaca
doa pelindung syaitan, maka aku
gosok-gosokkan najisnya sendiri
ke badannya tanpa dia sadari."
Pertanyaan Nabi (14):
"Jika umatku bersatu dengan
isterinya, bagaimana hal
engkau?"
Jawab Iblis:
"Jika umatmu hendak
bersetubuh dengan isterinya
serta membaca doa pelindung
syaitan, maka larilah aku dari
mereka. Jika tidak, aku akan
bersetubuh dahulu dengan
isterinya, dan bercampurlah
benihku dengan benih isterinya.
Jika menjadi anak maka anak itu
akan gemar kepada pekerjaan
maksiat, malas pada kebaikan,
durhaka. Ini semua karena
kealpaan ibu bapaknya sendiri.
Begitu juga jika mereka makan
tanpa membaca Bismillah, aku
yang dahulu makan
daripadanya. Walaupun mereka
makan, tiadalah merasa
kenyang."
Pertanyaan Nabi (15):
"Dengan jalan apa dapat
menolak tipu daya engkau?"
Jawab Iblis:
"Jika dia berbuat dosa, maka dia
kembali bertaubat kepada Allah,
menangis menyesal akan
perbuatannya. Apabila marah
segeralah mengambil air wudhu',
maka padamlah marahnya."
Pertanyaan Nabi (16):
"Siapakah orang yang paling
engkau lebih sukai?"
Jawab Iblis:
Lelaki dan perempuan yang
tidak mencukur atau mencabut
bulu ketiak atau bulu ari-ari
(bulu kemaluan) selama 40 hari.
Di situlah aku mengecilkan diri,
bersarang, bergantung, berbuai
seperti pijat pada bulu itu."
Pertanyaan Nabi (17):
"Hai Iblis! Siapakah saudara
engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang tidur meniarap /
telungkup, orang yang matanya
terbuka(mendusin) di waktu
subuh tetapi menyambung tidur
lagi. Lalu aku lenakan dia hingga
terbit fajar. Demikian jua pada
waktu zuhur, asar, maghrib dan
isya', aku beratkan hatinya
untuk sholat."
Pertanyaan Nabi (18):
"Apakah jalan yang
membinasakan diri engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang banyak menyebut
nama Allah, bersedekah dengan
tidak diketahui orang, banyak
bertaubat, banyak tadarus Al-
Quran dan sholat tengah
malam."
Pertanyaan Nabi (19):
"Hai Iblis! Apakah yang
memecahkan mata engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang duduk di dalam
masjid serta beriktikaf di
dalamnya"
Pertanyaan Nabi (20):
"Apa lagi yang memecahkan
mata engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang taat kepada kedua
ibu bapanya, mendengar kata
mereka, membantu makan
pakaian mereka selama mereka
hidup, karena engkau telah
bersabda, 'Syurga itu di bawah
tapak kaki ibu'"
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.