TENTANG KAMI

TANGERANG, BANTEN, Indonesia
JASA CETAK CEPAT MURAH BERKUALITAS Kami SB FINISHING,bergerak di bidang jasa percetakan dan Kami siap melayani segala macam kebutuhan percetakan untuk keperluan promosi dan administrasi perkantoran serta bisnis anda. BROSUR - LEFLET - KATALOG - MAJALAH - BULETIN - KSLENDER - POSTER - KARTU NAMA - KARTU UNDANGAN - HANGTAG - COMPANY PROFILE - BANNER - PACKING - PAPER BAG - STIKER - SABLON - FAKTUR - NOTABON - INVOICE - SURAT JALAN - NOTA BUKTI TERIMA KIRIM BARANG - KOP SURAT - KAOS - SERAGAM - SOVENIR -DLL. Komitmen Kami : Pengiriman Barang Tepat Waktu Garansi Kualitas Percetakan Harga Kompetitif Grapich Desain Prepres Proses Proof Finishing Delivery SETTING - DESIGN - LAYOUT SOLUSI TEPAT UNTUK BISNIS ANDA LAYANAN ANTAR UNTUK JABOTABEK Kami siap datang ke tempat anda untuk jenput data dan antar hasil cetakan. For best price and Quality Hub. 0812 8060 3451 / 0895322124721 PIN BB D12N8007 Terima Kasih.

pertanyaan ROSULULOH buat IBLIS...

0

Assalammualaikum Wr.Wb.
Semoga bermanfaat bagi yg
membacanya
Allah SWT telah memerintahkan
seorang Malaikat menemui Iblis
supaya dia menghadap
Rasulullah saw untuk
memberitahu segala rahasianya,
baik yang disukai maupun yang
dibencinya. Hikmatnya ialah
untuk meninggikan derajat Nabi
Muhammad SAW dan juga
sebagai peringatan dan perisai
kepada umat manusia.
Maka Malaikat itu pun berjumpa
Iblis dan berkata, "Hai Iblis!
Bahwa Allah Yang Maha Mulia
dan Maha Besar memberi
perintah untuk menghadap
Rasullullah saw. Hendaklah
engkau buka segala rahasiamu
dan apapun yang ditanya
Rasulullah hendaklah engkau
jawab dengan sebenar-
benarnya. Jikalau engkau
berdusta walau satu perkataan
pun, niscaya akan terputus
semua anggota badanmu,
uratmu, serta disiksa dengan
azab yang amat keras."
Mendengar ucapan Malaikat
yang dahsyat itu, Iblis sangat
ketakutan. Maka segeralah dia
menghadap Rasulullah SAW
dengan menyamar sebagai
seorang tua yang buta sebelah
matanya dan berjanggut putih
10 helai, panjangnya seperti ekor
lembu.
Iblis pun memberi salam,
sehingga 3 kali tidak juga dijawab
oleh Rasulullah saw. Maka
sambut Iblis (alaihi laknat),
"Ya Rasulullah! Mengapa engkau
tidak mejawab salamku?
Bukankah salam itu sangat mulia
di sisi Allah?" Maka jawab Nabi
dengan marah, "Hai Aduwullah
seteru Allah! Kepadaku engkau
menunjukkan kebaikanmu?
Janganlah mencoba menipuku
sebagaimana kau tipu Nabi
Adam a.s sehingga keluar dari
syurga, Habil mati teraniaya
dibunuh Qabil dengan sebab
hasutanmu, Nabi Ayub engkau
tiup dengan asap beracun ketika
dia sedang sujud sembahyang
hingga dia sengsara beberapa
lama, kisah Nabi Daud dengan
perempuan Urya, Nabi Sulaiman
meninggalkan kerajaannya
karena engkau menyamar
sebagai isterinya dan begitu juga
beberapa Anbiya dan pendeta
yang telah menanggung
sengsara akibat hasutanmu.
Hai Iblis! Sebenarnya salam itu
sangat mulia di sisi Allah azza
wajalla, cuma salammu saja aku
tidak hendak menjawabnya
karena diharamkan Allah. Maka
aku kenal baik-baik engkaulah
Iblis, raja segala iblis, syaitan dan
jin yang menyamar diri. Apa
kehendakmu datang
menemuiku?"
Taklimat Iblis, "Ya Nabi Allah!
Janganlah engkau marah.
Karena engkau adalah Khatamul
Anbiya maka dapat
mengenaliku. Kedatanganku
adalah diperintah Allah untuk
memberitahu segala tipu dayaku
terhadap umatmu dari zaman
Nabi Adam hingga akhir zaman.
Ya Nabi Allah! Setiap apa yang
engkau tanya, aku bersedia
menerangkan satu persatu
dengan sebenarnya, tiadalah
aku berani
menyembunyikannya."
Maka Iblis pun bersumpah
menyebut nama Allah dan
berkata, "Ya Rasulullah!
Sekiranya aku berdusta barang
sepatah pun niscaya hancur
leburlah badanku menjadi abu."
Apabila mendengar sumpah Iblis
itu, Nabi pun tersenyum dan
berkata dalam atinya, inilah satu
peluangku untuk menyiasati
segala perbuatannya agar
didengar oleh sekalian sahabat
yang ada di majlis ini dan
menjadi perisai kepada seluruh
umatku.
Pertanyaan Nabi (1):
Hai Iblis! Siapakah sebesar-
besar musuhmu dan
bagaimana aku terhadapmu?"
Jawab Iblis:
"Ya Nabi Allah! Engkaulah
musuhku yang paling besar di
antara segala musuhku di muka
bumi ini."
Maka Nabi pun memandang
muka Iblis, dan Iblis pun
menggeletar karena ketakutan.
Sambung Iblis, "Ya Khatamul
Anbiya! Ada pun aku dapat
merubah diriku seperti sekalian
manusia, binatang dan lain-lain
hingga rupa dan suara pun tidak
berbeda, kecuali dirimu saja
yang tidak dapat aku tiru karena
dicegah oleh Allah.
Kiranya aku menyerupai dirimu,
maka terbakarlah diriku menjadi
abu. Aku cabut iktikad / niat
anak Adam supaya menjadi kafir
karena engkau berusaha
memberi nasihat dan pengajaran
supaya mereka kuat untuk
memeluk agama Islam, begitu
jugalah aku berusaha menarik
mereka kepada kafir, murtad
atau munafik. Aku akan menarik
seluruh umat Islam dari jalan
benar menuju jalan yang sesat
supaya masuk ke dalam neraka
dan kekal di dalamnya
bersamaku."
Pertanyaan Nabi (2):
"Hai Iblis! Bagaimana
perbuatanmu kepada makhluk
Allah?"
Jawab Iblis:
"Adalah satu kemajuan bagi
perempuan yang
merenggangkan kedua pahanya
kepada lelaki yang bukan
suaminya, setengahnya hingga
mengeluarkan benih yang salah
sifatnya. Aku goda semua
manusia supaya meninggalkan
sholat, terbuai dengan makan
minum, berbuat durhaka, aku
lalaikan dengan harta benda
daripada emas, perak dan
permata, rumahnya, tanahnya,
ladangnya supaya hasilnya
dibelanjakan ke jalan haram.
Demikian juga ketika pesta yang
bercampur antara lelaki dan
perempuan. Di sana aku
lepaskan sebesar-besar godaan
supaya hilang peraturan dan
minum arak. Apabila terminum
arak itu maka hilanglah akal,
fikiran dan malunya. Lalu aku
ulurkan tali cinta dan terbukalah
beberapa pintu maksiat yang
besar, datang perasaan hasad
dengki hingga kepada pekerjaan
zina.
Apabila terjadi kasih antara
mereka, terpaksalah mereka
mencari uang hingga menjadi
penipu, peminjam dan pencuri.
Apabila mereka teringat akan
salah mereka lalu hendak
bertaubat atau berbuat amal
ibadat, aku akan rayu mereka
supaya mereka
menangguhkannya. Bertambah
keras aku goda supaya
menambahkan maksiat dan
mengambil isteri orang. Bila kena
goda hatinya, datanglah rasa ria,
takabur, megah, sombong dan
melengahkan amalnya. Bila pada
lidahnya, mereka akan gemar
berdusta, mencela dan
mengumpat. Demikianlah aku
goda mereka setiap saat."
Pertanyaan Nabi (3):
"Hai Iblis! Mengapa engkau
bersusah payah melakukan
pekerjaan yang tidak
mendatangkan faedah bahkan
menambahkan laknat yang
besar serta siksa yang besar
di neraka yang paling bawah?
Hai yang dikutuk Allah! Siapa
yang menjadikanmu? Siapa
yang melanjutkan usiamu?
Siapa yang menerangkan
matamu? Siapa yang memberi
pendengaranmu? Siapa yang
memberi kekuatan anggota
badanmu?"
Jawab Iblis:
"Semuanya itu adalah anugerah
daripada Allah Yang Maha Besar
juga. Tetapi hawa nafsu dan
takabur membuatku menjadi
jahat sebesar-besarnya. Engkau
lebih tahu bahwa Diriku telah
beribu-ribu tahun menjadi ketua
seluruh Malaikat dan pangkatku
telah dinaikkan dari satu langit
ke satu langit yang tinggi.
Kemudian Aku tinggal di dunia
ini beribadat bersama sekalian
Malaikat beberapa waktu
lamanya.
Tiba-tiba datang firman Allah
SWT hendak menjadikan seorang
Khalifah di dunia ini, maka
akupun membantah. Lalu Allah
menciptakan lelaki (Nabi Adam)
lalu dititahkan seluruh Malaikat
memberi hormat kepada lelaki
itu, kecuali aku yang ingkar.
Oleh karena itu Allah murka
kepadaku dan wajahku yang
tampan rupawan dan bercahaya
itu bertukar menjadi keji dan
kelam. Aku merasa sakit hati.
Kemudian Allah menjadikan
Adam raja di syurga dan
dikurniakan seorang permaisuri
(Siti Hawa) yang memerintah
seluruh bidadari. Aku bertambah
dengki dan dendam kepada
mereka.
Akhirnya aku berhasil menipu
mereka melalui Siti Hawa yang
menyuruh Adam memakan
buah Khuldi, lalu keduanya
diusir dari syurga ke dunia.
Keduanya berpisah beberapa
tahun dan kemudian
dipertemukan Allah (di Padang
Arafah), hingga mereka
mendapat beberapa orang anak.
Kemudian kami hasut anak
lelakinya Qabil supaya
membunuh saudaranya Habil.
Itu pun aku masih tidak puas
hati dan berbagai tipu daya aku
lakukan hingga Hari Kiamat.
Sebelum Engkau lahir ke dunia,
aku beserta bala tentaraku
dengan mudah dapat naik ke
langit untuk mencuri segala
rahasia serta tulisan yang
menyuruh manusia berbuat
ibadat serta balasan pahala dan
syurga mereka. Kemudian aku
turun ke dunia, dan
memberitahu manusia yang lain
daripada apa yang sebenarnya
aku dapatkan, dengan berbagai
tipu daya hingga tersesat dengan
berbagai kitab bid'ah dan carut-
marut.
Tetapi ketika engkau lahir ke
dunia ini, maka aku tidak
dibenarkan oleh Allah untuk
naik ke langit serta mencuri
rahasia, kerana banyak Malaikat
yang menjaga di setiap lapisan
pintu langit. Jika aku berkeras
juga hendak naik, maka Malaikat
akan melontarkan anak panah
dari api yang menyala. Sudah
banyak bala tenteraku yang
terkena lontaran Malaikat itu
dan semuanya terbakar menjadi
abu. Maka besarlah
kesusahanku dan bala tentaraku
untuk menjalankan tugas
menghasut."
Pertanyaan Nabi (4):
"Hai Iblis! Apakah yang
pertama engkau tipu dari
manusia?"
Jawab Iblis:
"Pertama sekali aku palingkan
iktikad / niatnya, imannya
kepada kafir juga ada dari segi
perbuatan, perkataan, kelakuan
atau hatinya. Jika tidak berhasil
juga, aku akan tarik dengan cara
mengurangi pahala. Lama-
kelamaan mereka akan
terjerumus mengikut kemauan
jalanku"
Pertanyaan Nabi (5):
"Hai Iblis! Jika umatku sholat
karena Allah, bagaimana
keadaanmu?"
Jawab Iblis:
"Sebesar-besarnya kesusahanku.
Gementarlah badanku dan
lemah tulang sendiku. Maka aku
kerahkan berpuluh-puluh iblis
datang menggoda seorang
manusia, pada setiap anggota
badannya.
Setengah-setengahnya datang
pada setiap anggota badannya
supaya malas sholat, was-was,
terlupa bilangan rakaatnya,
bimbang pada pekerjaan dunia
yang ditinggalkannya, sentiasa
hendak cepat habis sholatnya,
hilang khusyuknya - matanya
sentiasa menjeling ke kiri kanan,
telinganya senantiasa
mendengar orang bercakap
serta bunyi-bunyi yang lain.
Setengah Iblis duduk di belakang
badan orang yang sembahyang
itu supaya dia tidak kuasa sujud
berlama-lama, penat atau duduk
tahiyat dan dalam hatinya
senantiasa hendak cepat habis
sholatnya, itu semua membawa
kepada kurangnya pahala. Jika
para Iblis itu tidak dapat
menggoda manusia itu, maka
aku sendiri akan menghukum
mereka dengan seberat-berat
hukuman."
Pertanyaan Nabi (6):
"Jika umatku membaca Al-
Quran karena Allah,
bagaimana perasaanmu?"
Jawab Iblis:
"Jika mereka membaca Al-Quran
karena Allah, maka rasa
terbakarlah tubuhku, putus-
putus segala uratku lalu aku lari
daripadanya."
Pertanyaan Nabi (7):
"Jika umatku mengerjakan haji
karena Allah, bagaimana
perasaanmu?"
Jawab Iblis:
"Binasalah diriku, gugurlah
daging dan tulangku karena
mereka telah mencukupkan
rukun Islamnya."
Pertanyaan Nabi (8):
"Jika umatku berpuasa karena
Allah, bagaimana
keadaanmu?"
Jawab Iblis:
"Ya Rasulullah! Inilah bencana
yang paling besar bahayanya
kepadaku. Apabila masuk awal
bulan Ramadhan, maka
memancarlah cahaya Arasy dan
Kursi, bahkan seluruh Malaikat
menyambut dengan suka cita.
Bagi orang yang berpuasa, Allah
akan mengampunkan segala
dosa yang lalu dan digantikan
dengan pahala yang amat besar
serta tidak dicatatkan dosanya
selama dia
berpuasa. Yang menghancurkan
hatiku ialah segala isi langit dan
bumi, yakni Malaikat, bulan,
bintang, burung dan ikan-ikan
semuanya siang malam
mendoakan ampunan bagi
orang yang berpuasa. Satu lagi
kemuliaan orang berpuasa ialah
dimerdekakan pada setiap masa
dari azab neraka. Bahkan semua
pintu neraka ditutup manakala
semua pintu syurga dibuka
seluas-luasnya, serta
dihembuskan angin dari bawah
Arasy yang bernama Angin
Syirah yang amat lembut ke
dalam syurga. Pada hari umatmu
mulai berpuasa, dengan perintah
Allah datanglah sekalian
Malaikat dengan garangnya
menangkapku dan tentaraku, jin,
syaitan dan ifrit lalu dipasung
kaki dan tangan dengan besi
panas dan dirantai serta
dimasukkan ke bawah bumi
yang amat dalam. Di sana pula
beberapa azab yang lain telah
menunggu kami. Setelah habis
umatmu berpuasa barulah aku
dilepaskan dengan perintah agar
tidak mengganggu umatmu.
Umatmu sendiri telah merasa
ketenangan berpuasa
sebagaimana mereka bekerja
dan bersahur seorang diri di
tengah malam tanpa rasa takut
dibandingkan bulan biasa."
Pertanyaan Nabi (9):
"Hai Iblis! Bagaimana seluruh
sahabatku menurutmu?"
Jawab Iblis:
"Seluruh sahabatmu juga adalah
sebesar - besar seteruku. Tiada
upayaku melawannya dan tiada
satu tipu daya yang dapat
masuk kepada mereka. Karena
engkau sendiri telah berkata:
"Seluruh sahabatku adalah
seperti bintang dilangit, jika
kamu mengikuti mereka, maka
kamu akan mendapat petunjuk."
Saidina Abu Bakar al-Siddiq
sebelum bersamamu, aku tidak
dapat mendekatinya, apalagi
setelah berdampingan
denganmu. Dia begitu percaya
atas kebenaranmu hingga dia
menjadi wazirul a'zam. Bahkan
engkau sendiri telah mengatakan
jika ditimbang seluruh isi dunia
ini dengan amal kebajikan Abu
Bakar, maka akan lebih berat
amal kebajikan Abu Bakar.
Tambahan pula dia telah
menjadi mertuamu karena
engkau menikah dengan
anaknya, Saiyidatina Aisyah
yang juga banyak menghafadz
Hadits-haditsmu.
Saidina Umar Al-Khattab pula
tidaklah berani aku pandang
wajahnya karena dia sangat
keras menjalankan hukum
syariat Islam dengan seksama.
Jika aku pandang wajahnya,
maka gemetarlah segala tulang
sendiku karena sangat takut. Hal
ini karena imannya sangat kuat
apalagi engkau telah
mengatakan, "Jikalau adanya
Nabi sesudah aku maka Umar
boleh menggantikan aku",
karena dia adalah orang
harapanmu serta pandai
membedakan antara kafir dan
Islam hingga digelar 'Al-Faruq'.
Saidina Usman Al-Affan lagi, aku
tidak bisa bertemu, karena
lidahnya senantiasa bergerak
membaca Al-Quran. Dia
penghulu orang sabar, penghulu
orang mati syahid dan menjadi
menantumu sebanyak dua kali.
Karena taatnya, banyak
Malaikat datang melawat dan
memberi hormat kepadanya
karena Malaikat itu sangat malu
kepadanya hingga engkau
mengatakan, "Barang siapa
menulis Bismillahir rahmanir
rahim pada kitab atau kertas-
kertas dengan dakwat merah,
nescaya mendapat pahala
seperti pahala Usman mati
syahid."
Saidina Ali Abi Talib pun itu aku
sangat takut karena hebatnya
dan gagahnya dia di medan
perang, tetapi sangat sopan
santun, alim orangnya. Jika iblis,
syaitan dan jin memandang
beliau, maka terbakarlah kedua
mata mereka karena dia sangat
kuat beribadat serta beliau
adalah golongan orang pertama
memeluk agama Islam dan tidak
pernah menundukkan
kepalanya kepada sebarang
berhala. Bergelar 'Ali
Karamullahu Wajhahu' -
dimuliakan Allah akan wajahnya
dan juga 'Harimau Allah' dan
engkau sendiri berkata, "Akulah
negeri segala ilmu dan Ali itu
pintunya." Tambahan pula dia
menjadi menantumu, semakin
aku ngeri kepadanya."
Pertanyaan Nabi (10):
"Bagaimana tipu daya engkau
kepada umatku?"
Jawab Iblis:
"Umatmu itu ada tiga macam.
Yang pertama seperti hujan dari
langit yang menghidupkan
segala tumbuhan yaitu ulama
yang memberi nasihat kepada
manusia supaya mengerjakan
perintah Allah serta
meninggalkan laranganNya
seperti kata Jibril a.s, "Ulama itu
adalah pelita dunia dan pelita
akhirat."
Yang kedua umat tuan seperti
tanah yaitu orang yang sabar,
syukur dan ridha dengan
karunia Allah. Berbuat amal
soleh, tawakal dan kebajikan.
Yang ketiga umatmu seperti
Firaun; terlampau tamak dengan
harta dunia serta dihilangkan
amal akhirat. Maka akupun
bersukacita lalu masuk ke dalam
badannya, aku putarkan hatinya
ke lautan durhaka dan aku hela
ke mana saja mengikuti
kehendakku. Jadi dia senantiasa
bimbang kepada dunia dan tidak
hendak menuntut ilmu, tiada
masa beramal ibadat, tidak
hendak mengeluarkan zakat,
miskin hendak beribadat.
Lalu aku goda agar minta kaya
dulu, dan apabila diizinkan Allah
dia menjadi kaya, maka
dilupakan beramal, tidak
berzakat seperti Qarun yang
tenggelam dengan istana
mahligainya. Bila umatmu
terkena penyakit tidak sabar dan
tamak, dia senantiasa bimbang
akan hartanya dan setengahnya
asyik hendak merebut dunia
harta, bercakap besar sesama
Islam, benci dan menghina
kepada yang miskin,
membelanjakan hartanya untuk
jalan maksiat, tempat judi dan
perempuan lacur."
Pertanyaan Nabi (11):
"Siapa yang serupa dengan
engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang meringankan
syariatmu dan membenci orang
belajar agama Islam."
Pertanyaan Nabi (12):
"Siapa yang mencahayakan
muka engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang berdosa,
bersumpah bohong, saksi palsu,
pemungkir janji."
Pertanyaan Nabi (13):
"Apakah rahasia engkau
kepada umatku?"
Jawab Iblis:
"Jika seorang Islam pergi buang
air besar serta tidak membaca
doa pelindung syaitan, maka aku
gosok-gosokkan najisnya sendiri
ke badannya tanpa dia sadari."
Pertanyaan Nabi (14):
"Jika umatku bersatu dengan
isterinya, bagaimana hal
engkau?"
Jawab Iblis:
"Jika umatmu hendak
bersetubuh dengan isterinya
serta membaca doa pelindung
syaitan, maka larilah aku dari
mereka. Jika tidak, aku akan
bersetubuh dahulu dengan
isterinya, dan bercampurlah
benihku dengan benih isterinya.
Jika menjadi anak maka anak itu
akan gemar kepada pekerjaan
maksiat, malas pada kebaikan,
durhaka. Ini semua karena
kealpaan ibu bapaknya sendiri.
Begitu juga jika mereka makan
tanpa membaca Bismillah, aku
yang dahulu makan
daripadanya. Walaupun mereka
makan, tiadalah merasa
kenyang."
Pertanyaan Nabi (15):
"Dengan jalan apa dapat
menolak tipu daya engkau?"
Jawab Iblis:
"Jika dia berbuat dosa, maka dia
kembali bertaubat kepada Allah,
menangis menyesal akan
perbuatannya. Apabila marah
segeralah mengambil air wudhu',
maka padamlah marahnya."
Pertanyaan Nabi (16):
"Siapakah orang yang paling
engkau lebih sukai?"
Jawab Iblis:
Lelaki dan perempuan yang
tidak mencukur atau mencabut
bulu ketiak atau bulu ari-ari
(bulu kemaluan) selama 40 hari.
Di situlah aku mengecilkan diri,
bersarang, bergantung, berbuai
seperti pijat pada bulu itu."
Pertanyaan Nabi (17):
"Hai Iblis! Siapakah saudara
engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang tidur meniarap /
telungkup, orang yang matanya
terbuka(mendusin) di waktu
subuh tetapi menyambung tidur
lagi. Lalu aku lenakan dia hingga
terbit fajar. Demikian jua pada
waktu zuhur, asar, maghrib dan
isya', aku beratkan hatinya
untuk sholat."
Pertanyaan Nabi (18):
"Apakah jalan yang
membinasakan diri engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang banyak menyebut
nama Allah, bersedekah dengan
tidak diketahui orang, banyak
bertaubat, banyak tadarus Al-
Quran dan sholat tengah
malam."
Pertanyaan Nabi (19):
"Hai Iblis! Apakah yang
memecahkan mata engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang duduk di dalam
masjid serta beriktikaf di
dalamnya"
Pertanyaan Nabi (20):
"Apa lagi yang memecahkan
mata engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang taat kepada kedua
ibu bapanya, mendengar kata
mereka, membantu makan
pakaian mereka selama mereka
hidup, karena engkau telah
bersabda, 'Syurga itu di bawah
tapak kaki ibu'"
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Read more

DO'A YG MUSTAJAB...

0

Doa Mustajab
"Ya Allah, jangan kembalikan
aku ke keluargakau, dan
limpahkanlah kepadaku
kesyahidan."
Doa itu keluar dari mulut `Amru
bin Jumuh, ketika ia bersiap-siap
mengenakan baju perang dan
bermaksud berangkat bersama
kaum Muslimin ke medan Uhud.
Ini adalah kali pertama bagi
`Amru terjun ke medan perang,
karena dia kakinya pincang.
Didalam Al-Quran disebutkan:
"Tiada dosa atas orang-orang
buta, atas orang-orang pincang
dan atas orang sakit untuk tidak
ikut berperang." (QC. Al-Fath:17)
Karena kepincangannya itu
maka `Amru tidak wajib ikut
berperang, di samping keempat
anaknya telah pergi ke medan
perang. Tidak seorangpun
menduga `Amru dengan
keadaannya yang seperti itu
akan memanggul senjata dan
bergabung dengan kaum
Muslimin lainnya untuk
berperang.
Sebenarnya, kaumnya telah
mencegah dia dengan
mengatakan: "Sadarilah hai
`Amru, bahwa engkau pincang.
Tak usahlah ikut berperang
bersama Nabi saw."
Namun `Amru menjawab:
"Mereka semua pergi ke surga,
apakah aku harus duduk-duduk
bersama kalian?"
Meski `Amru berkeras,
kaumnya tetap mencegahnya
pergi ke medan perang. Karena
itu `Amru kemudian menghadap
Rasulullah Saw dan berkata
kepada beliau: "Wahai
Rasulullah. Kaumku mencegahku
pergi berperang bersama Tuan.
Demi Allah, aku ingin menginjak
surga dengan kakiku yang
pincang ini."
"Engkau dimaafkan. Berperang
tidak wajib atas dirimu." Kata
Nabi mengingatkan.
"Aku tahu itu, wahai Rasulullah.
Tetapi aku ingin berangkat ke
sana." Kata `Amru tetap
berkeras.
Melihat semangat yang begitu
kuat, Rasulullah kemudian
bersabda kepada kaum `Amru:
"Biarlah dia pergi. Semoga Allah
menganugerahkan kesyahidan
kepadanya."
Dengan terpincang-pincang
`Amru akhirnya ikut juga
berperang di barisan depan
bersama seorang anaknya.
Mereka berperang dengan
gagah berani, seakan-akan
berteriak: "Aku mendambakan
surga, aku mendambakan mati:
sampai akhirnya ajal menemui
mereka.
Setelah perang usai, kaum
wanita yang ikut ke medan
perang semuanya pulang. Di
antara mereka adalah "Aisyah.
Di tengah perjalanan pulang itu
`Aisyah melihat Hindun, istri
`Amru bin Jumuh sedang
menuntun unta ke arah
Madianh. `Aisyah bertanya:
"Bagaiman beritanya?"
"Baik-baik , Rasulullah selamat
Musibah yang ada ringan-ringan
saja. Sedang orang-orang kafir
pulang dengan kemarahan,
"jawab Hindun.
"Mayat siapakah di atas unta
itu?"
"Saudaraku, anakku dan
suamiku."
"Akan dibawa ke mana?"
"Akan dikubur di Madinah."
Setelah itu Hindun melanjutkan
perjalanan sambil menuntun
untanya ke arah Madinah.
Namun untanya berjalan
terseot-seot lalu merebah.
"Barangkali terlalu berat," kata
`Aisyah.
"Tidak. Unta ini kuat sekali.
Mungkin ada sebab lain." Jawab
Hindun.
Ia kemudian memukul unta
tersebut sampai berdiri dan
berjalan kembali, namun
binatang itu berjalan dengan
cepat ke arah Uhud dan lagi-lagi
merebah ketika di belokkan ke
arah Madinah. Menyaksikan
pemandangan aneh itu, Hindun
kemudian menghadap kepada
Rasulullah dan menyampaikan
peristiwa yang dialaminya: "Hai
Rasulullah. Jasad saudaraku,
anakku dan suamiku akan
kubawa dengan unta ini untuk
dikuburkan di Madinah. Tapi
binatang ini tak mau berjalan
bahkan berbalik ke Uhud
dengan cepat."
Rasulullah berkata kepada
Hindun: "Sungguh unta ini
sangat kuat. Apakah suamimu
tidak berkata apa-apa ketika
hendak ke Uhud?"
"Benar ya Rasulullah. Ketika
hendak berangkat dia
menghadap ke kiblat dan
berdoa: "Ya Allah, janganlah
Engkau kembalikan aku ke
keluargaku dan limpahkanlah
kepadaku kesyahidan."
"Karena itulah unta ini tidak mau
berangkat ke Medinah. Allah
SWT tidak mau mengembalikan
jasad ini ke Madinah" kata beliau
lagi.
"Sesungguhnya diantara kamu
sekalian ada orang-orang jika
berdoa kepada Allah benar-
benar dikabulkan. Diantara
mereka itu adalah suamimu,
`Amru bin Jumuh," sambung
Nabi.
Setelah itu Rasulullah
memerintahkan agar ketiga jasad
itu dikuburkan di Uhud.
Selanjutnya beliau berkata
kepada Hindun: "Mereka akan
bertemu di surga. `Amru bin
Jumuh, suamimu; Khulad,
anakmu; dan Abdullah,
saudaramu."
"Ya Rasulullah. Doakan aku agar
Allah mengumpulkan aku
bersama mereka,: kata Hindun
memohon kepada Nabi.

Read more

"DENGKI"

0

DENGKI
Ada seorang lelaki yang setiap
hari mengunjungi raja. Setelah
bertemu raja, ia selalu berkata,
"Orang yang berbuat baik akan
mendapat balasan, dan orang
yang berbuat buruk, cukup
keburukan itu sebagai
balasannya."
Ada seseorang yang dengki
melihat keakraban lelaki itu
dengan raja. "Lelaki itu memiliki
kedudukan yang dekat dengan
raja, setiap hari ia bertemu raja,"
pikir si pendengki dengan
perasaan kurang senang. Si
pendengki kemudian menemui
raja dan berkata, "Lelaki yang
setiap hari menemuimu, jika
keluar dari sini selalu berbicara
buruk tentang kamu. Ia juga
berkata bahwa bau mulutmu
busuk." Raja terdiam.
Sekeluarnya dari kerajaan,
pendengki duduk di tepi jalan
yang biasa dilalui oleh lelaki
yang akrab dengan raja. Ketika
si lelaki itu lewat dalam
perjalanannya menemui raja. Ia
menghadangnya, "Kemarilah,
singgahlah ke rumahku."
Setelah temannya singgah ke
rumahnya, si pendengki
menawarkan bawang merah dan
putih, dan memaksanya agar ia
memakannya. Karena dipaksa, ia
akhirnya mau juga memakannya
untuk melegakan hati orang itu.
Bau bawang merah dan putih itu
tentu tidak mudah hilang.
Selesai berkunjung ke tempat si
pendengki, lelaki itu
sebagaimana biasa mengunjungi
raja. Sewaktu berjabatan tangan
dengan raja, ia menutup
mulutnya agar raja tidak
mencium bau mulutnya.
"Rupanya benar perkataan
orang itu, ia benar-benar
menganggap mulutku bau," pikir
raja. Sang raja kemudian
memikirkan suatu rencana jahat.
Lelaki itu kemudian duduk dan
berkata sebagaimana biasa,
"Orang yang berbuat baik akan
mendapat balasan, dan orang
yang berbuat buruk, cukup
keburukan itu sebagai
balasannya."
Setelah merasa waktu
berkunjungnya sudah cukup, ia
kemudian pamit kepada raja.
Raja berkata, "Bawalah surat ini
dan serahkanlah kepada fulan."
Surat itu berisi, "Jika sampai
kepadamu pembawa surat ini,
maka sembelih dan kulitilah dia,
kemudian isilah tubuhnya
dengan jerami."
Lelaki tadi keluar membawa
surat raja. Di tengah jalan ia
dihadang oleh si pendengki.
"Apa yang kamu bawa?"
tanyanya.
"Surat raja untuk fulan. Surat ini
beliau tulis dengan tangannya
sendiri. Biasanya beliau tidak
pernah menulis surat sendiri,
kecuali dalam urusan pembagian
hadiah.".
"Berikanlah surat itu kepadaku,
aku ini sedang butuh uang,"
pintanya. Ia kemudian
menceritakan kesulitan
hidupnya. Karena kasihan, surat
itu kemudian ia serahkan kepada
si pendengki.
Si Pendengki menerimanya
dengan senang hati. Setelah
sampai di tempat tujuan, ia
menyerahkan surat itu kepada
teman raja.
"Masuklah ke sini, raja
menyuruhku membunuhmu,"
kata teman raja.
"Yang dimaksud bukan aku,
coba tunggulah sebentar biar
kujelaskan," katanya ketakutan.
"Perintah raja tak bisa ditunda,"
kata teman raja.
Ia lalu membunuh, menguliti dan
mengisi tubuh si pendengki
dengan jerami.
Keesokan harinya, lelaki itu
datang sebagaimana biasa dan
berkata, "Orang yang berbuat
baik akan mendapat balasan,
dan orang yang berbuat buruk,
cukup keburukan itu sebagai
balasannya." Raja heran
melihatnya masih hidup. Setelah
diselidiki, terbongkarlah
keburukan si pendengki.
"Tidak ada sesuatu yang terjadi
antara aku dengannya, hanya
saja kemarin ia mengundangku
kerumahnya dan memaksaku
makan bawang merah dan putih.
Waktu aku menemuimu kututup
mulutku agar kamu tidak
mencium bau tidak sedap dari
mulutku. Sekeluarnya dari sini, ia
menemuiku dan menanyakan
titipanmu," lelaki itu kemudian
menceritakan semua yang
terjadi.
Mendengar jalannya cerita,
tahulah raja bahwa orang itu
ternyata dengki kepada
sahabatnya. "Benar ucapanmu,
orang yang berbuat baik akan
mendapat balasan, dan orang
yang berbuat buruk, cukup
keburukan itu sebagai
balasannya."
Kedengkian di hati orang itu
telah membunuh dirinya sendiri.
Dengki itu merusak amal Dengki
memakan kebaikan seperti api
memusnahkan kayu bakar. (HR
Ibnu Majah) Kedengkian
seseorang hanya akan berakibat
buruk bagi orang itu sendiri.
Habib Muhammad bin Hadi bin
Hasan bin Abdurrahman
Asseqaf, Tuhfatul
Asyraf, Kisah dan Hikmah

Read more

SESUNGGUHNYA AGAMA DISISI ALLOH ISLAM

0

Abu al-Qasim ath-Thabrani
meriwayatkan dalam Mu'jam al-
Kabir dengan sanadnya dari
Ghalib al-Qathan, dia berkata,
"Saya datang ke Kufah untuk
urusan dagang. Saya menginap
dengan A'masy. Pada malam
hari, tatkala saya hendak turun,
A'masy pun bangkit kemudian
shalat malam. Dia membaca ayat
dan sampai pada `Allah
mempersaksikan' hingga ayat
`sesungguhnya agama pada sisi
Allah ialah Islam'.
Kemudian dia mengatakan,
`Aku pun bersaksi dengan apa
yang dipersaksikan Allah. Aku
ingin menitipkan kesaksian ini
kepada Allah. Juga aku
menitipkan kesaksianku pada sisi
Allah bahwa sesungguhnya
agama pada sisi Allah ialah Islam
sebagai suatu titipan.' A'masy
mengatakan hal itu beberapa
kali. Saya berkata, `Sungguh
aku mendengar sesuatu dalam
ayat ini.'
Ketika pagi tiba, saya
menemuinya dan berkata, `Hai
Abu Muhammad, saya
mendengar Anda mengulang-
ulang ayat itu.'
A'masy berkata, `Bukankah
kandungannya telah
disampaikan kepadamu?
Saya menjawab, `Sudah sebulan
saya bersama Anda, namun
Anda belum
memberitahukannya kepadaku.'
A'masy berkata, `Demi Allah,
aku tidak akan menceritakannya
kepadamu sebelum satu tahun.
' Maka aku pun tinggal
bersamanya selama satu tahun.
Setelah satu tahun berlalu, maka
saya bertanya, `Hai Abu
Muhammad, setahun telah
berlalu.'
A'masy berkata, `Abu Wa'il
telah menceritakan kepadaku
dari Abdullah, dia berkata
bahwa Rasulullah saw. bersabda,
`Pada hari kiamat akan
ditampilkan pemilik titipan ayat
itu, lalu Allah Azza wa Jalla
berkata, `Hamba-Ku telah
berjanji kepada-Ku, dan Aku
adalah yang paling berhak
memenuhi janji itu. Masuklah ke
dalam surga.'"
Allah menyatakan bahwasanya
tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia, Yang
menegakkan keadilan. Para
malaikat dan orang-orang yang
berilmu (juga menyatakan yang
demikian itu). Tak ada Tuhan
(yang berhak disembah)
melainkan Dia, Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Sesungguhnya agama (yang
diridai) di sisi Allah hanyalah
Islam. Tiada berselisih orang-
orang yang telah diberi Al Kitab
kecuali sesudah datang
pengetahuan kepada mereka,
karena kedengkian (yang ada) di
antara mereka. Barang siapa
yang kafir terhadap ayat-ayat
Allah maka sesungguhnya Allah
sangat cepat hisab-Nya.
(Ali-'Imran:18-19)

Read more

PENDUDUK SYURGA...

0

Di dalam kitab Al-Multaqith
diceritakan, bahawa sebagian
bangsa Alawiyah ada yang
bermukim di daerah Balkha. Ada
sebuah keluarga yang terdiri dari
sepasang suami isteri dengan
beberapa anak wanita mereka.
Keadaan keluarga tersebut serba
kekurangan.
Ketika suaminya meninggal
dunia, isteri beserta anak-anak
wanitanya meninggalkan
kampung halamannya pergi ke
Samarkand untuk menghindari
ejekan orang di sekitarnya.
Kejadian tersebut berlaku pada
musim dingin. Saat mereka telah
memasuki kota, si ibu mengajak
anak-anaknya singgah di masjid,
sementara dirinya pergi untuk
mencari sesuap nasi.
Di tengah perjalanan si ibu
berjumpa dengan dua kelompok
orang, yang satu dipimpin oleh
seorang Muslim yang
merupakan tokoh di kampung
itu sendiri, sedang kelompok
satunya lagi dipimpin oleh
seorang Majusi, pemimpin
kampung itu. Si ibu tersebut lalu
menghampiri tokoh tersebut dan
menjelaskan mengenai dirinya
serta berkata, "Aku mohon agar
tuan berkenan memberiku
makanan untuk keperluan
malam ini!" "Tunjukkan bukti-
bukti bahawa dirimu benar-
benar bangsa Alawiyah," kata
tokoh orang Muslim di kampung
itu. "Di kampung tidak ada
orang yang mengenaliku," kata
ibu tersebut.
Sang tokoh itu pun akhirnya
tidak menghiraukannya.
Seterusnya dia hendak
memohon kepada si Majusi,
pemimpin kampung tersebut.
Setelah menjelaskan tentang
dirinya dengan tokoh kampung,
lelaki Majusi lalu memerintahkan
kepada salah seorang anggota
keluarganya untuk datang ke
masjid bersama si ibu itu,
akhirnya dibawalah seluruh
keluarga janda tersebut untuk
tinggal di rumah Majusi yang
memberinya pula pelbagai
perhiasan serba indah.
Sementara tokoh masyarakat
yang beragama Islam itu
bermimpi seakan-akan hari
Kiamat telah tiba dan panji
kebenaran berada di atas kepala
Rasulullah SAW. Dia pun sempat
menyaksikan sebuah istana
tersusun dari zamrud berwarna
hijau. Kepada Rasulullah SAW.
dia lalu bertanya, "Wahai
Rasululah! Milik siapa istana ini?"
"Milik seorang Muslim yang
mengesakan Allah," jawab
baginda. "Wahai Rasulullah, aku
pun seorang Muslim," jawabnya.
"Cuba tunjukkan kepadaku
bahawa dirimu benar-benar
seorang Muslim yang
mengesakan Allah," sabda
Rasulullah SAW. kepadanya.
Tokoh di kampung itu pun
bingung atas pertanyaan
baginda, dan kepadanya
Rasulullah SAW. kemudian
bersabda lagi, "Di saat wanita
Alawiyah datang kepadamu,
bukankah kamu berkata
kepadanya, "Tunjukkan
mengenai dirimu kepadaku!"
Kerananya, demikian juga yang
harus kamu lakukan, iaitu
tunjukkan dahulu mengenai
bukti diri sebagai seorang Muslim
kepadaku!"
Sesaat kemudian lelaki muslim
itu terjaga dari tidurnya dan air
matanya pun jatuh berderai, lalu
dia memukuli mukanya sendiri.
Dia berkeliling kota untuk
mencari wanita Alawiyah yang
pernah memohon pertolongan
kepadanya, hingga dia
mengetahui di mana kini wanita
tersebut berada.
Lelaki Muslim itu segera
berangkat ke rumah orang
Majusi yang telah menampung
wanita Alawiyah beserta anak-
anaknya. "Di mana wanita
Alawiyah itu?' tanya lelaki
Muslim kepada orang Majusi.
"Ada padaku," jawab si Majusi.
"Aku sekarang
menghendakinya," ujar lelaki
Muslim itu. "Tidak semudah itu,"
jawab lelaki Majusi. "Ambillah
wang seribu dinar dariku dan
kemudian serahkan mereka
padaku," desak lelaki Muslim.
"Aku tidak akan melepaskannya.
Mereka telah tinggal di rumahku
dan dari mereka aku telah
mendapatkan berkatnya," jawab
lelaki Majusi itu. "Tidak boleh,
engkau harus
menyerahkannya," ujar lelaki
Muslim itu seolah-olah
mengugut.
Maka, lelaki Majusi pun
menegaskan kepada tokoh
Muslim itu, "Akulah yang berhak
menentukan apa yang kamu
minta. Dan istana yang pernah
kamu lihat dalam mimpi itu
adalah diciptakan untukku!
Adakah kamu mahu
menunjukkan keislamanmu
kepadaku? Demi Allah, aku dan
seluruh keluargaku tidak akan
tidur sebelum kami memeluk
agama Islam di hadapan wanita
Alawiyah itu, dan aku pun telah
bermimpi sepertimana yang
kamu mimpikan, serta Rasulullah
SAW. sendiri telah pula bersabda
kepadaku, "Adakah wanita
Alawiyah beserta anaknya itu
padamu?" "Ya, benar," jawabku.
"Istana itu adalah milikmu dan
seluruh keluargamu. Kamu dan
semua keluargamu termasuk
penduduk syurga, kerana Allah
sejak zaman azali dahulu telah
menciptakanmu sebagai orang
Mukmin," sabda baginda
kembali.

Read more

MEMBUKA PINTU SYURGA...

0

Tidak seperti biasanya, hari itu
Ali bin Abi Thalib pulang lebih
sore menjelang asar. Fatimah
binti Rasulullah menyabut
kedatangan suaminya yang
sehari suntuk mencari rezeki
dengan sukacita. Siapa tahu Ali
membawa uang lebih banyak
karena kebutuhan di rumah
makin besar.
Sesudah melepas lelah, Ali
berkata kepada Fatimah. "Maaf
sayangku, kali ini aku tidak
membawa uang
sepeserpun."Fatimah menyahut
sambil tersenyum, "Memang
yang mengatur rezeki tidak
duduk di pasar, bukan? Yang
memiliki kuasa itu adalah Allah
Ta'ala."
"Terima kasih," jawab Ali.
Matanya memberat lantaran
istrinya begitu tawakal. Padahal
persediaan dapur sudah ludes
sama sekali. Toh Fatimah tidak
menunjukan sikap kecewa atau
sedih.Ali lalu berangkat ke masjid
untuk menjalankan salat
berjama'ah.
Sepulang dari sembahyang, di
jalan ia dihentikan oleh seorang
tua. "Maaf anak muda, betulkah
engkau Ali anaknya Abu
Thalib?"
Áli menjawab heran. "Ya betul.
Ada apa, Tuan?''
Orang tua itu merogoh
kantungnya seraya menjawab,
"Dahulu ayahmu pernah
kusuruh menyamak kulit. Aku
belum sempat membayar
ongkosnya, ayahmu sudah
meninggal. Jadi, terimalah uang
ini, sebab engkaulah ahli
warisnya."Dengan gembira Ali
mengambil haknya dari orang
itu sebanyak 30 dinar.Tentu saja
Fatimah sangat gembira
memperoleh rezeki yang tidak di
sangka-sangka ketika Ali
menceritakan kejadian itu. Dan ia
menyuruh membelanjakannya
semua agar tidak pusing-pusing
lagi merisaukan keperluan
sehari-hari.Ali pun bergegas
berangkat ke pasar.
Sebelum masuk ke dalam pasar,
ia melihat seorang fakir
menadahkan tangan, "Siapakah
yang mau menghutangkan
hartanya untuk Allah,
bersedekahlah kepada saya,
seorang musafir yang kehabisan
bekal di perjalanan."
Tanpa pikir panjang lebar, Ali
memberikan seluruh uangnya
kepada orang itu.Pada waktu ia
pulang dan Fatimah keheranan
melihat suaminya tidak
membawa apa-apa, Ali
menerangkan peristiwa yang
baru saja dialaminya.Fatimah,
masih dalam senyum, berkata,
"Keputusan kanda adalah yang
juga akan saya lakukan
seandainya saya yang
mengalaminya. Lebih baik kita
menghutangkan harta kepada
Allah daripada bersifat bakhil
yang di murkai-Nya, dan
menutup pintu surga buat kita."

Read more

BOLEH SAJA MENCARI HARTA ASALKAN.....???

0

Seorang arif melihat setan dalam
keadaan telanjang di tengah-
tengah masyarakat.
"Hai makhluk yang tak punya
malu, mengapa kamu telanjang
di hadapan manusia?" tegur
sang arif.
"Mereka bukan manusia, mereka
kera."
Sesungguhnya sudah sejak lama
Al-Ghazali menulis dalam Ihya`,
Dzahaban naas wa baqiyan
nasnaas (Telah pergi manusia,
yang tertinggal hanya kera)
"Jika kamu ingin melihat
manusia, ikutlah aku ke pasar,"
lanjut sang setan.
Orang arif itu lalu pergi bersama
setan ke pasar. Sesampainya di
pasar, setan itu menjelma
seorang laki-laki dan langsung
menuju ke toko yang paling
besar. Toko itu hanya menjual
permata yang berkualitas tinggi
dengan harga yang amat mahal.
"Coba lihat permata itu," kata
setan kepada pemilik toko sambil
menunjuk permata yang paling
besar.
Pemilik toko mengambil permata
itu lalu menyerahkannya kepada
setan. Ketika permata berpindah
ke tangan setan, pemilik toko
mendengar muadzin
menyerukan: hayya `alash
sholaah (Marilah salat) Pemilik
toko segera mengambil kembali
permatanya.
"Kamu pasti setan. Tak ada yang
datang pada waktu seperti ini
kecuali setan," kata pemilik toko.
Kemudian ia mengusir si setan.
Setelah setan pergi, ia lalu
menghancurkan permata itu
dengan batu.
"Permata ini tidak ada
berkahnya," kata pemilik toko.
Kemudian ia keluar untuk salat.
Allah berfirman:
"Laki-laki yang perniagaan dan
jual beli tidak dapat
melalaikannya dari mengingat
Allah." (QS An-Nur, 24:37)
Dalam surat Al-Muzzammil,
Allah menyejajarkan para
pedagang dengan orang-orang
yang berjihad di jalan Allah.
Dan orang-orang yang berjalan
di bumi mencari sebagian
karunia Allah, dan orang-orang
lain yang berperang di jalan
Allah. (QS Al-Muzzammil, 73:20)
Perdagangan untuk mencari
kesejahteraan di dunia tidaklah
tercela. Sebaik-baik urusan dunia
adalah yang dapat menjadi
tunggangan menuju akhirat.
Adapun yang tercela adalah jika
kita selalu tenggelam dalam
urusan keduniaan, hati kita
selalu terikat pada dunia
sehingga kita melalaikan hak-hak
dan perintah-perintah Allah.
Yang terpuji adalah hidup
sederhana, tidak berlebih-
lebihan. Hidup berlebih-lebihan
membuat seseorang terlambat
masuk surga.
Seorang bermimpi melihat Malik
bin Dinar berlomba-lomba
dengan Muhammad bin Wasi'
menuju surga. Ia menyaksikan
bahwa Muhammad bin Wasi`
akhirnya dapat mendahului
Malik bin Dinar. Orang itu
kemudian bertanya mengapa
demikian kejadiannya, karena
menurut perkiraannya Malik bin
Dinar bakal menang. Kaum
salihin menjawab bahwa ketika
meninggal dunia Muhammad bin
Wasi' hanya meninggalkan
sepotong pakaian, sedang Malik
meninggalkan dua potong
pakaian.
Jika seorang arif seperti Malik bin
Dinar dapat tertinggal hanya
karena pakaian, lalu bagaimana
dengan kita. Lemari kita penuh
dengan pakaian, dan kita pun
masih merasa belum cukup.
Ya Allah, jadikanlah kami puas
dengan rezeki yang Engkau
karuniakan.
Berkahilah apa yang telah
Engkau berikan.
Dan jangan jadikan (bagi kami)
dunia sebagai
puncak perhatian dan
pengetahuan. (I:511)

Read more

tangisan ROSULULLOH di padang mahsyar...

0

Dari Usman bin Affan bin Dahaak bin
Muzahim daripada Abbas ra, bapa
saudara Rasulullah SAW dari
Rasulullah SAW telah bersabda, yang
bermaksud:
"Aku adalah orang (manusia) yang
paling awal dibangkitkan dari kubur
(bumi) pada hari kiamat yang tiada
kebanggaan. Bagiku ada syafaat pada
hari kiamat yang tiada kemegahan.
Bendera pujian di tanganku dan
nabi-nabi keseluruhannya berada di
bawah benderaku. Umatku adalah
umat yang terbaik. Mereka adalah
umat yang pertama dihisab sebelum
umat yang lain. Ketika mereka
bangkit dari kubur, mereka akan
mengibas (membuang) tanah yang
ada di atas kepala mereka.
Mereka semua akan berkata: "Kami
bersaksi bahawa tiada Tuhan
melainkan Allah dan kami bersaksi
bahawa Muhammad itu Rasulullah.
Inilah yang telah dijanjikan oleh
Allah Taala serta dibenarkan oleh
para rasul.
Ibnu Abbas ra berkata: "Orang yang
pertama dibangkitkan dari kubur di
hari kiamat ialah Muhammad SAW.
Jibril as akan datang kepadanya
bersama seekor Buraq. Israfil pula
datang dengan membawa bersama
bendera dan mahkota. Izrail pula
datang dengan membawa
bersamanya pakaian-pakaian syurga.
"Jibril as akan menyeru: "Wahai
dunia! Di mana kubur Muhammad
SAW?"
Bumi akan berkata: "Sesungguhnya,
Tuhanku telah menjadikan aku
hancur. Telah hilang segala lingkaran,
tanda dan gunung-ganangku. Aku
tidak tahu dimana kubur
Muhammad SAW."
Rasulullah SAW bersabda: "Lalu
diangkatkan tiang-tiang dari cahaya
dari kubur Nabi Muhammad SAW ke
awan langit. Maka, empat malaikat
berada di atas kubur."
Israfil bersuara: "Wahai roh yang baik!
Kembalilah ke tubuh yang baik!"
Maka, kubur terbelah dua. Pada
seruan yang kedua pula, kubur mula
terbongkar. Pada seruan yang ketiga,
ketika Rasulullah SAW berdiri,
baginda SAW telah membuang tanah
di atas kepala dan janggut baginda
SAW. Baginda SAW melihat kanan
dan kiri. Baginda SAW dapati, tiada
lagi bangunan. Baginda SAW
menangis sehingga mengalir air
matanya ke pipi.
Jibril as berkata kepadanya: "Bangun
wahai Muhammad! Sesungguhnya
kamu di sisi Allah Taala di tempat
yang luas."
Baginda SAW bertanya, "Kekasihku
Jibril! Hari apakah ini?"
Jibril as menjawab: "Wahai
Muhammad! Janganlah kamu takut!
Inilah hari kiamat. Inilah hari kerugian
dan penyesalan. Inilah hari
pembentangan Allah Taala.
"Baginda SAW bersabda: "Kekasihku
Jibril! Gembirakanlah aku!"
Jibril as berkata: "Apakah yang kamu
lihat di hadapanmu? "
Baginda SAW bersabda: "Bukan
seperti itu pertanyaanku."
Jibril as berkata: "Adakah kamu tidak
melihat bendera kepujian yang
terpacak di atasmu?"
Baginda SAW bersabda: "Bukan itu
maksud pertanyaanku. Aku bertanya
kepadamu akan umatku. Di mana
perjanjian mereka? "
Jibril as berkata: "Demi keagungan
Tuhanku! Tidak akan terbongkar oleh
bumi daripada manusia, sebelummu?
"
Baginda SAW bersabda: "Nescaya
akan, kuatlah pertolongan pada hari
ini. Aku akan mensyafaatkan
umatku."
Jibril as berkata kepada baginda SAW:
"Tungganglah Buraq ini wahai
Muhammad SAW dan pergilah ke
hadapan Tuhanmu! "
Jibril as datang bersama Buraq ke
arah Nabi Muhammad SAW. Buraq
cuba meronta-ronta. Jibril as berkata
kepadanya: "Wahai Buraq! Adakah
kamu tidak malu dengan makhluk
yang paling baik dicipta oleh Allah
Taala? Sudahkah Allah Taala
perintahkan kepadamu agar
mentaatinya? "
Buraq berkata: "Aku tahu semua itu.
Akan tetapi, aku ingin dia
mensyafaatiku agar memasuki syurga
sebelum dia menunggangku.
Sesungguhnya, Allah Taala akan
datang pada hari ini di dalam
keadaan marah. Keadaan yang
belum pernah terjadi sebelum ini.
"Baginda SAW bersabda kepada
Buraq: "Ya! Sekiranya kamu
berhajatkan syafaatku, nescaya aku
memberi syafaat kepadamu. "Setelah
berpuas hati, Buraq membenarkan
baginda SAW menunggangnya lalu
dia melangkah. Setiap langkahan
Buraq sejauh pandangan mata.
Apabila Nabi Muhammad SAW
berada di Baitul Maqdis di atas bumi
dari perak yang putih, malaikat Israfil
as menyeru: "Wahai tubuh-tubuh
yang telah hancur, tulang-tulang
yang telah reput, rambut-rambut
yang bertaburan dan urat-urat yang
terputus-putus! Bangkitlah kamu dari
perut burung, dari perut binatang
buas, dari dasar laut dan dari perut
bumi ke perhimpunan Tuhan yang
Maha Perkasa.
Roh-roh telah diletakkan di dalam
tanduk atau sangkakala. Di dalamnya
ada beberapa tingkat dengan
bilangan roh makhluk. Setiap roh,
akan didudukkan berada di dalam
tingkat. Langit di atas bumi akan
menurunkan hujan dari lautan
kehidupan akan air yang sangat
pekat seperti air mani lelaki.
Daripadanya, terbinalah tulang-
tulang. Urat-urat memanjang. Daging
kulit dan bulu akan tumbuh.
Sebahagian mereka akan kekal ke
atas sebahagian tubu tanpa roh.
Allah Taala berfirman: "Wahai Israfil!
Tiup tanduk atau sangkakala tersebut
dan hidupkan mereka dengan izinKu
akan penghuni kubur. Sebahagian
mereka adalah golongan yang
gembira dan suka. Sebahagian dari
mereka adalah golongan yang celaka
dan derita."
Malaikat Israfil as menjerit: "Wahai
roh-roh yang telah hancur!
Kembalilah kamu kepada tubuh-
tubuh mu. Bangkitlah kamu untuk
dikumpulkan di hadapan Tuhan
semesta alam.
"Allah Taala berfirman: "Demi
keagungan dan ketinggianKu! Aku
kembalikan setiap roh pada tubuh-
tubuhnya! "
Apabila roh-roh mendengar sumpah
Allah Taala, roh-roh pun keluar
untuk mencari jasad mereka. Maka,
kembalilah roh pada jasadnya. Bumi
pula terbongkar dan mengeluarkan
jasad-jasad mereka. Apabila
semuanya sedia, masing-masing
melihat. Nabi SAW duduk di padang
pasir Baitul Maqdis, melihat
makhluk-makhluk. Mereka berdiri
seperti belalang yang berterbangan.
70 umat berdiri. Umat Nabi
Muhammad SAW merupakan satu
umat (kumpulan). Nabi SAW
berhenti memperhatikan ke arah
mereka. Mereka seperti gelombang
lautan.
Jibril as menyeru: "Wahai sekalian
makhluk, datanglah kamu semua ke
tempat perhimpunan yang telah
disediakan oleh Allah Taala. "
Umat-umat datang di dalam
keadaan satu-satu kumpulan. Setiap
kali Nabi Muhammad SAW berjumpa
satu umat, baginda SAW akan
bertanya: "Di mana umatku? "
Jibril as berkata: "Wahai Muhammad!
Umatmu adalah umat yang terakhir.
"
Apabila nabi Isa as datang, Jibril as
menyeru: Tempatmu!" Maka nabi
Isa as dan Jibril as menangis.
Nabi Muhammad SAW berkata:
"Mengapa kamu berdua menangis."
Jibril as berkata: "Bagaimana keadaan
umatmu, Muhammad? "
Nabi Muhammad bertanya: "Di mana
umatku?"
Jibril as berkata: "Mereka semua
telah datang. Mereka berjalan
lambat dan perlahan. "
Apabila mendengar cerita demikian,
Nabi Muhammad SAW menangis lalu
bertanya: "Wahai Jibril! Bagaimana
keadaan umatku yang berbuat
dosa?"
Jibril as berkata: "Lihatlah mereka
wahai Muhammad SAW!"
Apabila Nabi Muhammad SAW
melihat mereka, mereka gembira dan
mengucapkan selawat kepada
baginda SAW dengan apa yang telah
Allah Taala muliakannya. Mereka
gembira kerana dapat bertemu
dengan baginda SAW. Baginda SAW
juga gembira terhadap mereka. Nabi
Muhammad SAW bertemu umatnya
yang berdosa.
Mereka menangis serta memikul
beban di atas belakang mereka
sambil menyeru: "Wahai
Muhammad!" Air mata mereka
mengalir di pipi. Orang-orang zalim
memikul kezaliman mereka.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Wahai umatku." Mereka berkumpul
di sisinya. Umat-umatnya menangis.
Ketika mereka di dalam keadaan
demikian, terdengar dari arah Allah
Taala seruan yang menyeru: "Di
mana Jibril?"
Jibril as berkata: "Jibril di hadapan
Allah, Tuhan semesta alam."
Allah Taala berfirman di dalam
keadaan Dia amat mengetahui
sesuatu yang tersembunyi: "Di mana
umat Muhammad SAW?"
Jibril as berkata: "Mereka adalah
sebaik umat."
Allah Taala berfirman: "Wahai Jibril!
Katakanlah kepada kekasihKu
Muhammad SAW bahawa umatnya
akan datang untuk ditayangkan di
hadapanKu."
Jibril as kembali di dalam keadaan
menangis lalu berkata: "Wahai
Muhammad! Umatmu telah datang
untuk ditayangkan kepada Allah
Taala."
Nabi Muhammad SAW berpaling ke
arah umatnya lalu berkata:
"Sesungguhnya kamu telah dipanggil
untuk dihadapkan kepada Allah
Taala."
Orang-orang yang berdosa menangis
kerana terkejut dan takut akan azab
Allah Taala. Nabi Muhammad SAW
memimpin mereka sebagaimana
pengembala memimpin ternakannya
menuju di hadapan Allah Taala.
Allah Taala berfirman: "Wahai
hambaKu! Dengarkanlah kamu baik-
baik kepadaKu tuduhan apa-apa
yang telah diperdengarkan bagi
kamu dan kamu semua melakukan
dosa!"
Hamba-hamba Allah Taala terdiam.
AllahTaala berfirman: "Hari ini, Kami
akan membalas setiap jiwa dengan
apa yang telah mereka usahakan.
Hari ini, Aku akan memuliakan
sesiapa yang mentaatiKu. Dan, Aku
akan mengazab sesiapa yang
menderhaka terhadapKu.
Wahai Jibril! Pergi ke arah Malik,
penjaga neraka! Katakanlah
kepadanya, bawakan Jahanam!"
Jibril pergi berjumpa Malik, penjaga
neraka lalu berkata: "Wahai Malik!
Allah Taala telah memerintahkanmu
agar membawa Jahanam."
Malik bertanya: "Apakah hari ini?"
Jibril menjawab: "Hari ini adalah hari
kiamat. Hari yang telah ditetapkan
untuk membalas setiap jiwa dengan
apa yang telah mereka usahakan."
Malik berkata: "Wahai Jibril! Adakah
Allah Taala telah mengumpulkan
makhluk?"
Jibril menjawab: "Ya!"
Malik bertanya: "Di mana
Muhammad dan umatnya?"
Jibril berkata: "Di hadapan Allah
Taala!"
Malik bertanya lagi: "Bagaimana
mereka mampu menahan kesabaran
terhadap kepanasan nyalaan
Jahanam apabila mereka
melintasinya sedangkan mereka
semua adalah umat yang lemah?"
Jibril berkata: "Aku tidak tahu!"
Malik menjerit ke arah neraka
dengan sekali jeritan yang
menggerunkan. Neraka berdiri di atas
tiang-tiangnya. Neraka mempunyai
tiang-tiang yang keras, kuat dan
panjang. Api dinyalakan sehingga
tiada kekal mata seorang dari
makhluk melainkan bercucuran air
mata mereka (semuanya menangis)
. Air mata sudah terhenti manakala
air mata darah manusia mengambil
alih. Kanak-kanak mula beruban
rambut. Ibu-ibu yang memikul
anaknya mencampakkan mereka.
Manusia kelihatan mabuk padahal
mereka sebenarnya tidak mabuk.
Rasulullah SAW Membela Umatnya
Di padang mahsyar orang yang mula-
mula berusaha ialah nabi Ibrahim as.
Baginda bergantung dengan asap
Arsy yang naik lalu menyeru:
"TuhanKu dan Penguasaku! Aku
adalah khalilMu Ibrahim. Kasihanilah
kedudukanku pada hari ini! Aku tidak
meminta kejayaan Ishak dan anakku
pada hari ini."
Allah Taala berfirman: "Wahai
Ibrahim! Adakah kamu melihat
Kekasih mengazab kekasihnya."
Nabi Musa as datang. Baginda
bergantung dengan asap Arsy yang
naik lalu menyeru: "KalamMu. Aku
tidak meminta kepadaMu melainkan
diriku. Aku tidak meminta saudaraku
Harun. Selamatkanlah aku dari kacau
bilau Jahanam!"
Isa as datang di dalam keadaan
menangis. Baginda bergantung
dengan Arsy lalu menyeru:
"Tuhanku... Penguasaku.. Penciptaku!
Isa roh Allah. Aku tidak meminta
melainkan diriku. Selamatkanlah aku
dari kacau bilau Jahanam!" Suara
jeritan dan tangisan semakin kuat.
Nabi Muhammad SAW menyeru:
"Tuhanku..
Penguasaku ,Penghuluku.. .. ! Aku
tidak meminta untuk diriku.
Sesungguhnya aku meminta untuk
umatku dariMu!"
Ketika itu juga, neraka Jahanam
berseru: "Siapakah yang memberi
syafaat kepada umatnya?"
Neraka pula berseru: "Wahai
Tuhanku... Penguasaku dan
Penghuluku! Selamatkanlah
Muhammad dan umatnya dari
seksaannya! Selamatkanlah mereka
dari kepanasanku, bara apiku,
penyeksaanku dan azabku!
Sesungguhnya mereka adalah umat
yang lemah. Mereka tidak akan sabar
dengan penyeksaan."
Malaikat Zabaniah menolaknya
sehingga terdampar di kiri Arsy.
Neraka sujud di hadapan Tuhannya.
Allah Taala berfirman: "Di mana
matahari?" Maka, matahari dibawa
mengadap Allah Taala. Ia berhenti di
hadapan Allah Taala.Allah Taala
berfirman kepadanya: "Kamu! Kamu
telah memerintahkan hambaKu
untuk sujud kepada kamu?"
Matahari menjawab. "Tuhanku! Maha
Suci dirimu! Bagaimana aku harus
memerintahkan mereka berbuat
demikian sedangkan aku adalah
hamba yang halus?"
Allah Taala berfirman: "Aku percaya!
Allah Taala telah menambahkan
cahaya dan kepanasannya sebanyak
70 kali ganda. Ia telah hampir dengan
kepala makhluk."
Ibnu Abbas r.h. berkata: "Peluh
manusia bertiti dan sehingga mereka
berenang di dalamnya. Otak-otak
kepala mereka menggeleggak seperti
periuk yang sedang panas. Perut
mereka menjadi seperti jalan yang
sempit. Air mata mengalir seperti air
mengalir. Suara ratap umat-umat
manusia semakin kuat.
Nabi Muhammad SAW lebih-lebih
lagi sedih. Air matanya telah hilang
dan kering dari pipinya. Sekali,
baginda SAW sujud di hadapan Arsy
dan sekali lagi, baginda SAW rukuk
untuk memberi syafaat bagi
umatnya. Para Nabi melihat keluh
kesah dan tangisannya.
Mereka berkata: "Maha Suci Allah!
Hamba yang paling dimuliakan Allah
Taala ini begitu mengambil berat, hal
keadaan umatnya.
Daripada Thabit Al-Bani, daripada
Usman Am Nahari berkata: "Pada
suatu hari Nabi SAW menemui
Fatimah Az-Zahara' r.h. Baginda SAW
dapati, dia sedang menangis."
Baginda SAW bersabda: "Permata
hatiku! Apa yang menyebabkan
dirimu menangis?"
Fatimah menjawab: "Aku teringat
akan firman Allah Taala." "Dan, kami
akan mehimpunkan, maka Kami
tidak akan mengkhianati walau
seorang daripada mereka."
Lalu Nabi SAW pun menangis.
Baginda SAW bersabda: "Wahai
permata hatiku! Sesungguhnya, aku
teringat akan hari yang terlalu
dahsyat. Umatku telah dikumpulkan
pada hari kiamat dikelilingi dengan
perasaan dahaga dan telanjang.
Mereka memikul dosa mereka di atas
belakang mereka. Air mata mereka
mengalir dipipi."
Fatimah r.h. berkata: "Wahai bapaku!
Apakah wanita tidak merasa malu
terhadap lelaki?"
Baginda SAW menjawab: "Wahai
Fatimah! Sesungguhnya, hari itu,
setiap orang akan sibuk dengan
untung nasib dirinya. Adapun aku
telah mendengar Firman Allah
Taala:"
Bagi setiap orang dari mereka, di hari
itu atau satu utusan yang melalaikan
dia. ( Abasa: 37)
Fatimah ra. bertanya: "Di mana aku
hendak mendapatkanmu di hari
kiamat nanti, wahai bapaku?"
Baginda SAW menjawab: "Kamu akan
menjumpaiku di sebuah telaga ketika
aku sedang memberi minum umatku.
"
Fatimah r.h. bertanya lagi: "Sekiranya
aku dapati kamu tiada di telaga?"
Baginda SAW bersabda: "Kamu akan
menjumpaiku di atas Sirat sambil
dikelilingi para Nabi. Aku akan
menyeru: "Tuhan Kesejahteraan!
Tuhan Kesejahteraan! Para malaikat
akan menyambut: "Aamiin." Ketika
itu juga, terdengar seruan dari arah
Allah Taala lalu berfirman: "Nescaya
akan mengikuti kata-katanya pada
apa yang kamu sembah."
Setiap umat akan berkumpul dengan
sesuatu yang mereka sembah. Ketika
itu juga, neraka Jahanam melebarkan
tengkuknya lalu menangkap mereka
sebagaimana burung mematuk
kacang. Apabila seruan dari tengah
Arsy kedengaran, maka manusia yang
menyembahNya datang beriring.
Sebahagian daripada orang yang
berdiri di situ berkata: "Kami adalah
umat Muhammad SAW!"
Allah Taala berfirman kepada
mereka: "Mengapa kamu tidak
mengikuti orang yang kamu sembah?
"
Mereka berkata: "Kami tidak
menyembah melainkan Tuhan Kami.
Dan, kami tidak menyembah
selainNya."
Mereka ditanya lagi: "Kami
mengenali Tuhan kamu?"
Mereka menjawab: "Maha Suci
diriNya! Tiada yang kami kenali
selainNya."
Apabila ahli neraka dimasukkan ke
dalamnya untuk diazab, umat
Muhammad SAW mendengar bunyi
pukulan dan jeritan penghuni neraka.
Lalu malaikat Zabaniah mencela
mereka.
Mereka berkata: "Marilah kita pergi
meminta syafaat kepada Muhammad
SAW!"
Manusia berpecah kepada
tiga kumpulan:
1. Kumpulan orang tua yang
menjerit-jerit.
2. Kumpulan pemuda.
3. Wanita yang bersendirian
mengelilingi mimbar-mimbar.
Mimbar para Nabi didirikan di atas
kawasan lapang ketika kiamat.
Mereka semua berminat terhadap
mimbar Nabi Muhammad SAW.
Mimbar Nabi Muhammad SAW
terletak berhampiran dengan tempat
berlaku kiamat. Ia juga merupakan
mimbar yang paling baik, besar dan
cantik.
Nabi adam as dan isterinya Hawa
berada di bawah mimbar Nabi SAW.
Hawa melihat ke arah mereka lalu
berkata: "Wahai Adam! Ramai dari
zuriatmu dari umat Muhammad SAW
serta cantik wajah mereka.
Mereka menyeru: "Di mana
Muhammad?" Mereka berkata: "Kami
adalah umat Muhammad SAW.
Semua umat telah mengiringi apa
yang mereka sembah. Hanya tinggal
kami sahaja. Matahari di atas kepala
kami. Ia telah membakar kami.
Neraka pula, cahaya juga telah
membakar kami. Timbangan semakin
berat. Oleh itu tolonglah kami agar
memohon kepada Allah Taala untuk
menghisab kami dengan segera!
Sama ada kami akan pergi ke syurga
atau neraka."
Nabi Adam as berkata: "Pergilah
kamu dariku! Sesungguhnya aku
sibuk dengan dosa-dosaku. Aku
mendengar firman Allah Taala: Dan
dosa Adam terhadap Tuhannya
kerana lalai.
Mereka pergi berjumpa nabi Nuh as
yang telah berumur, umur yang
panjang dan sangat sabar. Mereka
menghampirinya. Apabila nabi Nuh
as melihat mereka, dia berdiri.
Pengikut (umat Nabi Muhammad
SAW) berkata: "Wahai datuk kami,
Nuh! Tolonglah kami terhadap Tuhan
kami agar Dia dapat memisahkan di
antara kami dan mengutuskan kami
dari ahli syurga ke syurga dan ahli
neraka ke neraka."
Nabi Nuh as berkata: "Sesungguhnya,
aku sibuk dengan kesalahanku. Aku
pernah mendoakan agar kaumku
dimusnahkan. Aku malu dengan
Tuhanku. Pergilah kamu berjumpa
Ibrahim kekasih Allah Taala! Mintalah
kepadanya agar menolong kamu!"
Nabi Ibrahim as berkata:
"Sesungguhnya aku pernah
berbohong di dalam usiaku sebanyak
tiga pembohongan di dalam Islam.
Aku takut dengan Tuhanku. Pergilah
kamu berjumpa Musa as! Mintalah
pertolongan darinya!"
Nabi Musa as berkata: "Aku sibuk
dengan kesalahanku. Aku pernah
membunuh seorang jiwa tanpa hak.
Aku membunuhnya bukan dari
kemahuanku sendiri. Aku dapati dia
melampaui batas terhadap seorang
lelaki Islam. Aku ingin memukulnya.
Aku terperanjat kerana menyakitinya
lalu menumbuk lelaki tersebut. Ia
jatuh lalu mati. Aku takut terhadap
tuntutan dosaku. Pergilah kamu
berjumpa Isa as!"
Mereka pergi berjumpa nabi Isa a.s.
Nabi Isa a.s. berkata: "Sesungguhnya
Allah Taala telah melaknat orang-
orang Kristian. Mereka telah
mengambil aku, ibuku sebagai dua
Tuhan selain Allah Taala. Hari ini, aku
malu untuk bertanya kepadaNya
mengenai ibuku Mariam."
Mariam, Asiah, Khadijah dan Fatimah
Az-Zahra' sedang duduk. Ketika
Mariam melihat umat Nabi
Muhammad SAW dia berkata: "Ini
umat Nabi Muhammad SAW. Mereka
telah sesat dari Nabi mereka." Suara
Mariam, telah didengari oleh Nabi
Muhammad SAW,
Nabi Adam a.s. berkata kepada nabi
Muhammad SAW. "Ini umatmu,
wahai Muhammad! Mereka
berkeliling mencarimu untuk
meminta syafaat kepada Allah Taala.
"
Nabi Muhammad SAW menjerit dari
atas mimbar lalu bersabda: "Marilah
kepadaku, wahai umatku! Wahai
sesiapa yang beriman dan tidak
melihatku. Aku tidak pernah lari dari
kamu melainkan aku sentiasa
memohon kepada Allah Taala
untukmu!" Umat Nabi Muhammad
SAW berkumpul di sisinya.
Terdengar suara seruan: "Wahai
Adam! Ke marilah kepada Tuhanmu!"
Nabi Adam as berkata: "Wahai
Muhammad! Tuhanku telah
memanggilku. Moga-moga Dia akan
meminta kepadaku."
Nabi Adam as pergi menemui Allah
Taala. Allah Taala berfirman
kepadanya: "Wahai Adam! Bangunlah
dan hantarkan anak-anakmu ke
neraka! "
Nabi Adam as bertanya: "Berapa
ramai untukku kirimkan? "
Allah Taala berfirman: Setiap seribu
lelaki kamu hantarkan seorang ke
syurga, 999 orang ke neraka."Allah
Taala berfirman lagi: "Wahai Adam!
Sekiranya Aku tidak melaknat orang
yang berdusta dan Aku haramkan
pembohongan, nescaya Aku akan
mengasihi anakmu keseluruhannya.
Akan, tetapi, Aku telah janjikan
syurga bagi orang yang mentaatiKu
Neraka pula bagi orang yang
menderhakaiKu Aku tidak akan
memungkiri janji Wahai Adam!
"Berhentilah di sisi Mizan
(timbangan). Sesiapa yang
mempunyai berat pada kebaikannya
daripada dosanya walaupun seberat
biji sawi, bawalah dia untuk
memasuki syurga tanpa perlu
berunding denganKu! Sesungguhnya
Aku telah menjadikan bagi mereka,
satu kejahatan dengan satu dosa.
Manakala satu kebaikan dengan
sepuluh pahala agar memberitahu
mereka bahawa, sesungguhnya Aku
tidak akan memasukkan mereka ke
dalam neraka melainkan setiap yang
kembali akan dikembalikan dengan
dosa bagi orang yang melampaui
batas".
"Nabi Adam as berkata: "Tuhanku!
Penguasaku! Engkau lebih utama bagi
menghisab berbanding aku. Hamba
itu adalah hambaMu dan Engkau
Maha Mengetahui sesuatu yang
ghaib!"
Umat Muhammad SAW Diseru Meniti
Sirat Allah Taala menyeru: "Wahai
Muhammad! Bawalah umatmu
untuk dihisab dan lintaskan mereka
di atas Sirat yang dilebarkan.
Panjangnya sejauh 500 tahun
perjalanan."
Malaikat Malik berdiri di pintunya
(neraka). Dia menyeru: "Wahai
Muhammad! Sesiapa yang datang
dari umatmu dan bersamanya ada
perlepasan dari Allah Taala, maka dia
akan terselamat. Sekiranya
sebaliknya maka, dia akan terjatuh di
dalam neraka. Wahai Muhammad!
Katakan kepada orang yang
diringankan agar berlari! Katakan
kepada orang yang diberatkan agar
berjalan!
"Nabi Muhammad SAW bersabda
kepada malaikat Malik: "Wahai Malik!
Dengan kebenaran Allah Taala ke
atasmu, palingkanlah wajahmu dari
umatku sehingga mereka dapat
melepasi! Jika tidak, hati mereka akan
gementar apabila melihatmu."
Malaikat Malik memalingkan
mukanya dari umat Nabi
Muhammad SAW.
Umat Nabi Muhammad
SAW telah di pecahkan
kepada sepuluh
kumpulan.
Nabi Muhammad SAW mendahului
mereka lalu bersabda kepada
umatnya: "Ikutlah aku wahai umatku
di atas Sirat ini!"
Kumpulan pertama berjaya melintasi
seperti kilat yang memancar.
Kumpulan kedua melintasi seperti
angin yang kencang.
Kumpulan ketiga melintasi seperti
kuda yang baik.
Kumpulan yang keempat seperti
burung yang pantas.
Kumpulan yang kelima berlari.
Kumpulan keenam berjalan.
Kumpulan ketujuh berdiri dan duduk
kerana mereka dahaga dan penat.
Dosa-dosa terpikul di atas belakang
mereka. Nabi Muhammad SAW
berhenti di atas Sirat. Setiap kali,
baginda SAW melihat seorang dari
umatnya bergayut di atas Sirat,
baginda SAW akan menarik
tangannya dan membangunkan dia
kembali.
Kumpulan kelapan menarik muka-
muka mereka dengan rantai kerana
terlalu banyak kesalahan dan dosa
mereka. Bagi yang buruk, mereka
akan menyeru: "Wahai Muhammad
SAW!"Nabi Muhammad SAW berkata:
"Tuhan! Selamatkan mereka! Tuhan!
Selamatkan mereka!Kumpulan
ke sembilan dan ke sepuluh
tertinggal di atas Sirat. Mereka tidak
diizinkan untuk menyeberang.
Dikatakan bahawa, di pintu syurga,
ada pokok yang mempunyai banyak
dahan. Bilangan dahannya tidak
terkira melainkan Allah Taala sahaja
yang mengetahui. Di atasnya ada
kanak-kanak yang telah mati semasa
di dunia ketika umur mereka dua
bulan, kurang dan lebih sebelum
mereka baligh. Apabila mereka
melihat ibu dan bapa mereka,
mereka menyambutnya dan
mengiringi mereka memasuki syurga.
Mereka memberikan gelas-gelas dan
cerek serta tuala dari sutera. Mereka
memberi ibu dan bapa mereka
minum kerana kehausan kiamat.
Mereka memasuki syurga bersama-
sama. Hanya tinggal, kanak-kanak
yang belum melihat ibu dan bapa
mereka. Suara tangisan mereka
semakin nyaring.
Mereka berkata: "Aku
mengharamkan syurga bagi diriku
sehingga aku melihat bapa dan
ibuku."Kanak-kanak yang belum
melihat ibu dan bapa mereka telah
berkumpul.
Mereka berkata: "Kami masih di
dalam keadaan yatim di sini dan di
dunia."
Malaikat berkata kepada mereka:
"Bapa-bapa dan ibu-ibu kamu terlalu
berat dosa mereka. Mereka tidak
diterima oleh syurga akibat dosa
mereka."
Mereka terus menangis malah lebih
kuat dari sebelumnya lalu berkata:
"Kami akan duduk di pintu syurga
moga-moga Allah Taala
mengampuninya dan menyatukan
kami dengan mereka.
"Demikianlah! Orang yang
melakukan dosa besar akan dikurung
di tempat pembalasan yang pertama
oleh mereka iaitu Sirat. Ia dipanggil
"Tempat Teropong."Kaki-kaki mereka
akan tergantung di Sirat.
Nabi Muhammad SAW melintasi Sirat
bersama orang-orang yang soleh di
kalangan yang terdahulu dan orang
yang taat selepasnya. Dihadapannya,
ada bendera-bendera yang
berkibaran. Bendera Kepujian berada
di atas kepalanya. Apabila bendera
baginda menghampiri pintu syurga,
kanak-kanak akan meninggikan
tangisan mereka.
Rasulullah SAW bersabda: "Apa yang
berlaku pada kanak-kanak ini?"
Malaikat menjawab: "Mereka
menangis kerana berpisah dengan
bapa dan ibu mereka. "
Nabi SAW bersabda: "Aku akan
menyelidiki khabar mereka dan aku
akan memberi syafaat kepada
mereka, Insya Allah.
"Nabi Muhammad SAW memasuki
syurga bersama umatnya yang
berada di belakang. Setiap kaum
akan kekal didalam rumah-rumah
mereka. Kita memohon kepada Allah
Taala agar memasukkan kita di
dalam keutamaan ini dan
menjadikan kita sebahagian daripada
mereka.

Read more

perbezaan MALAIKAT JIN & IBLIS

0

1. Malaikat
Malaikat itu adalahJisim Nurani (Jisim
yang sangat lembut/halus) dan ia
boleh merupa dengan apa sahaja. Ia
tidak bersifat seperti lelaki atau
wanita dan ia sentiasa taat kepada
perintah Allah. Ia mempunyai
kudrat /kekuatan yang luar biasa. Ia
tidak berkahwin dan tidak berzuriat
dan ia tidak boleh dipanah atau
ditembak.
Ayat berikut adalah dalil yang
menyatakan Malaikat boleh
menyerupai apa sahaja yang
dikehendaki dengan izin Allah yang
maksudnya:
” Kemudian Maryam membuat
dinding untuk melindungi dirinya
dari mereka, maka kami hantarkan
kepadanya Roh dari kami lalu ia
menyamar diri kepadanya sebagai
seorang lelaki yang sempurna bentuk
kejadiannya.” (Maryam:17)
2. Jin
Adapun Jin itu adalah dari Jisim-Jisim
api yang dibawah (dari api yang
sangat panas). Jin boleh menyerupai
apa sahaja yang dikehendakinya.
Akan tetapi apabila ia menyerupai
sesuatu kita boleh memanahnya dan
ia boleh mati. Jin ada lelaki dan ada
perempuan dan ia bekeluarga dan
mempunyai zuriat. Diantaranya ada
yang mukmin dan ada pula yang
kafir.
Hadis Rasulullah s.a.w menyebutkan:
Diriwayatkan daripada Abdullah bin
as’ud r.a mengenai firman Allah s.w.t
yang bermaksud:
“Itulah mereka yang mendakwa
bahawa mereka mencari jalan
penghubung kepada Tuhannya.
Siapakah di kalangan mereka yang
paling dekat dengan Tuhan mereka
dengan katanya: Ada sekelompok Jin
yang telah memeluk Islam, dan
sebelum ini mereka disembah
manusia, maka orang-orang yang
menyembah itu tetap sahaja
menyenbah mereka iaitu Jin tersebut
telah memeluk Islam”.
3. Iblis Atau Syaitan
Syaitan atau Iblis adalah satu puak
daripada kalangan Jin. Ia adalah dari
golongan yang murtad. Ketuanya
adalah Iblis, setiap yang derhaka dari
kalangan Jin adalah Syaitan. Tiap-tiap
Syaitan adalah Jin tiap-tiap Jin
bukanlah Syaitan (Mereka ini semua
berketurunan.
Adakah Iblis asalnya dari
golongan Malaikat?
1. Ada satu pendapat menyatakan
Iblis adalah dari golonganMalaikat.
2.Pendapat kedua menyatakan Iblis
bukan dari golongan Malaikat.
Rasulullah s.a.w menyebutkan
bahawa Allah s.w.t jadikan Malaikat
daripada Nur, Jin dan Iblis daripada
api sedangkan Adam daripada tanah.
Dengan itu jelas bahawa Malaikat
dijadikan daripada Nur (Cahaya),
sedangkan Jin dijadikan daripada Api.
Ini menunjukan kejadian yang
berlainan di antara alaikat dan Iblis.
*Sumber Buku Rahsia Malaikat Dan
Keajaibannya.

Read more

tak perlu berduka karna sedikit HARTA...

0

Rezeki merupakan salah satu nikmat
Allah, sekaligus amanah yang cukup
berat dari Allah. Acap kali ketika
seseorang mendapatkan rezeki
mereka lupa diri, terkunci hatinya
untuk bersyukur atas anugerah Allah
tersebut. Allah memperingatkan
bahaya bagi orang yang tidak
memanfaatkan rezeki sesuai
syariatNya
“Dan jika Allah melapangkan
rezeki kepada hamba-hambaNya
tentulah mereka akan melampaui
batas di muka bumi, tetapi Allah
menurunkan apa yang
dikehendakiNya dengan ukuran.
Sesungguhnya Dia Maha
Mengetahui (keadaan) hamba-
hambNya lagi Maha Melihat “(QS
Asy Syura ayat 42)
Sungguh rezeki itu merupakan tanda
kasih dan kemurahan Allah. Betapa
Allah memberikan kepada setiap
makhlukNya curahan rezeki.
Dalam hal ini Allah berfirman
“Dan tidak ada satu binatang
melata pun di bumi melainkan
Allah lah yang memberikan
rezekinya” (QS Hud ayat 6).
Artinya tidak ada binatang melata di
muka bumi ini yang Allah tidak
menentukan rezekinya, dan tidak ada
jiwa yang mati melainkan dia telah
memakan makanan terakhir yang
ditakdirkan atasnya. Manusia dalam
memenuhi seluruh kebutuhan
hidupnya harus berusaha mencari
rezeki dengan cara halal. Jika dia
telah berusaha tetapi masih
mendapat kekurangan jangan sampai
ada pikiran untuk mencarinya
dengan cara yang haram. Sebaik-baik
cara menghadapi kekurangan ini
adalah bersabar dan tetap bersyukur
kepadaNya.
Dalam menyikapi kemiskinan dan
kekayaan Rasulullah SAW telah
memberikan penilaian yang mungkin
tidak pernah terbetik dalam benak
kita. Sebuah standard yang
berorientasi jauh ke depan, bukan
terpancang pada hal-hal yang
tampak belaka.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah
r.a dari Nabi Muhammad SAW
beliau bersabda “Bukanlah kaya
itu karena banyaknya harta tapi
kaya itu adalah kaya jiwa” (HR
Bukhari dan Muslim)
Dengan sedikit harta, hidup
seseorang tak mesti sengsara. Orang
yang bergelimang harta pun
hidupnya belum tentu bahagia.
Kenyataannya banyak orang kaya
raya hidupnya merana. Lihatlah para
artis yang mati sia-sia karena
menghabisi jiwanya atau para
pengusaha yang menderita gangguan
jiwa. Mereka bukanlah orang-orang
yang kekurangan harta. Tapi karena
satu hal,yaitu mereka tidak bahagia !
Itu berarti bahagia dan sengsara tidak
mutlak tergantung pada harta, tetapi
lebih pada hati. Hati yang dipenuhi
rasa syukur kepada Allah terhadap
apa pun dan berapa pun pemberian
Allah. Lihatlah orang yang paling
mulia, Rasulullah SAW.
Istri beliau, Aisyah r.a menceritakan
kondisi rumah tangga beliau, ia
mengatakan “Keluarga Muhammad
SAW sejak awal tiba di Madinah tidak
pernah sampai merasakan kenyang
karena menyantap hidangan dari
gandum halus selama tiga malam
berturut-turut sampai beliau
meninggal”.
Beliau SAW memiliki tikar yang
terbuat dari kulit dan tilam dari
serabut. Dalam beberapa malam
berturut-turut beliau dan keluarga
pernah tidak mendapatkan makan
malam. Rotinya pun terbuat dari
gandum yang kasar. Pernah tiga kali
hilal dalam dua bulan berturut-turut
dari dapur beliau tidak terlihat
kepulan asap. Makanan beliau SAW
terbuat dari dua jenis yang berwarna
hitam; kurma dan air.
Potret lain yang ikut mewarnai dunia
kesahajaan adalah Umar bin Khattab
r.a. Ia seorang Khalifah kaum
muslimin. Meski begitu pakaian
beliau dipenuhi dengan dua belas
tambalan. Suatu hari pernah Khalifah
Umar agak terlambat menghadiri
shalat Jumat karena mencuci bajunya
dan tidak memiliki baju yang lain
yang dapat digunakan untuk shalat
Jumat selain baju itu. Rumahnya
hanya sebuah gubuk. Namun ia
mampu mengguncang istana Kisra
dari Persia.
Allah SWT berfirman “Dan
bersabarlah terhadap apa yang
menimpa kamu. Sesungguhnya
yang demikian itu termasuk hal-
hal yang diwajibkan (oleh Allah)
” (QS Luqman ayat 17).
Dalam ayat lain Allah
menyampaikan bahwa
kekurangan harta adalah salah
satu bentuk ujian yang
seharusnya disikapi dengan
kesabaran. Allah SWT berfirman
“Dan sungguh akan Kami berikan
cobaan kepadamu dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan
harta, jiwa dan buah-buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar” (QS Al
Baqarah ayat 155)
Pada ayat ini Allah menegaskan
bahwa Dia akan menguji hambanya
sepanjang hidup mereka dengan rasa
takut,kemiskinan dan sebagainya.
Dengan demikian akan tampak mana
hamba Allah yang taat dan mana
pula yang kufur. Tentunya hamba
Allah yang teguh dalam ketaatan
kepadaNya akan mendapatkan kabar
gembira. Lantas apa wujud dari kabar
gembira tersebut ?
Kabar gembira yang telah dijanjikan
oleh Allah bagi orang-orang yang
bersabar menjalani ujian kehidupan
ini adalah sebagaimana yang tertera
dalam firman Allah
“Sesungguhnya hanya orang-
orang yang bersabarlah yang
dicukupkan pahala tanpa
batas” (QS Az Zumar ayat 10)

Read more

AHLI SYURGA...

0

Imam Ahmad meriwayatkan dari
Muhammad bin Qais bin Ubadah, dia
berkata, "Aku sedang berada di
masjid. Tiba-tiba datanglah seorang
yang di wajahnya ada tanda
kekusyukan. Dia shalat dua rakaat
secara singkat.
Orang-orang berkata, 'Orang ini ahli
surga.'
Setelah dia keluar, maka saya
mengikutinya sampai di rumahnya,
lalu aku ikut masuk kerumahnya.
Kami bercakap-cakap, dan setelah
akrab aku bertanya, 'Ketika engkau
masuk mesjid, orang-orang
mengatakan bahwa engkau ahli
surga.'
Dia menanggapi, 'Mahasuci Allah.
Tidak selayaknya seseorang
mengatakan sesuatu yang tidak
diketahuinya.
Saya akan bercerita kepadamu
mengapa saya demikian.
Sesungguhnya aku bermimpi seolah-
olah aku berada di taman nan
hijau.'"
Ibnu Aun berkata: "Orang itu
menceritakan kehijauan dan keluasan
taman.'Di tengah-tengah taman ada
tiang besi. Bagian bawahnya
menancap ke bumi dan bagian
atasnya menjulang ke langit. Pada
bagian tengahnya ada tali. Tiba-tiba
dikatakan kepadaku, 'Naiklah!'
Maka aku menjawab, 'Aku tidak bisa.'
Kemudian datanglah pelayan.
" Ibnu Aun berkata, "Pelayan itu
seorang pemuda.
Pelayan menyingsingkan bajuku dari
belakang seraya berkata, 'Naiklah!'
Maka akupun naik hingga berhasil
memegang tali.
Dia berkata, 'Peganglah tali itu.' Maka
aku terbangun dan tali itu benar-
benar ada ditanganku.
Kemudian aku menemui Rasulullah
saw. dan menceritakan kejadian itu
kepada beliau.
Maka beliau bersabda, 'Taman itu
melambangkan taman Islam, tiang
itu melambangkan tiang Islam, dan
tali itu adalah tali yang kokoh. Kamu
akan senantiasa memeluk Islam
hingga mati.'
Hadith ini dikemukakan dalam
shahihain. Orang itu adalah Abdullah
bin Salam r.a.

Read more

kisah teladan ROSULULLOH saw&putrinya FATIMAH AZ-ZAHRA

0

Pada suatu hari, masuklah Rasulullah
s.a.w menemui puterinya Fatimah
Az-Zahra rha. Didapati puterinya
sedang menggiling syair (sejenis padi-
padian) dengan menggunakan
sebuah penggiling tangan dari batu
sambil menangis...
Rasulullah saw bertanya padanya,
Apa yang menyebabkan engkau
menangis, wahai Fatimah? Semoga
Allah swt tidak menyebabkan
matamu menangis.
Fatimah rha berkata, Ayahanda,
menggiling dan urusan-urusan rumah
tanggalah yang menyebabkan
anakanda menangis.
Lalu, duduklah Rasulullah saw disisi
puterinya...
Fatimah rha melanjutkan
perkataannya, Ayahanda, sudikah
kiranya ayahanda meminta Ali
(suaminya) mencarikan anakanda
seorang jariah (pembantu) untuk
menolong menggiling gandum dan
mengerjakan pekerjaan-pekerjaan di
rumah. Mendengar perkataan
puterinya ini, maka Rasulullah saw
mendekati penggiling itu. Beliau
mengambil syair dengan tangannya
yang diberkati lagi mulia dan
diletakkannya di dalam penggiling itu
seraya diucapkannya
"Bismillahirrahmanirrahim"
Penggiling tersebut berputar dengan
sendirinya dengan izin Allah swt.
Rasulullah saw meletakkan syair
kedalam penggiling itu dengan
tangannya, sedangkan penggiling itu
berputar dengan sendirinya seraya
bertasbih kepada Allah swt dalam
berbagai bahasa sehingga habislah
butir-butir syair itu digiling.
Rasulullah saw berkata kepada
penggiling tersebut, Berhentilah
berputar dengan izin Allah swt. Maka
penggiling itupun berhenti berputar
lalu penggiling itu berkata-kata
dengan izin Allah swt yang berkuasa
menjadikan segala sesuatu dapat
bertutur kata.
Katanya dalam bahasa arab yang
fasih, Ya Rasulullah saw, demi Allah
tuhan yang telah menjadikan
Baginda dengan kebenaran sebagai
Nabi dan Rasul-Nya, kalaulah
Baginda menyuruh hamba
menggiling syair dari Masyriq dan
Maghrib pun niscaya hamba
gilingkan semuanya.
Sesungguhnya hamba telah
mendengar dalam kitab Allah swt
suatu ayat yang berbunyi (Hai orang-
orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu penjaganya para
malaikat yang kasar, yang keras, yang
tidak mendurhakai Allah terhadap
apa yang dititahkan-Nya kepada
mereka dan mereka mengerjakan
apa yang dititahkan.) Maka hamba
takut Ya Rasulullah, kelak hamba
menjadi batu yang masuk kedalam
neraka.
Rasulullah saw kemudian bersabda
kepada batu penggiling itu,
Bergembiralah kerana engkau adalah
satu dari batu mahligai Fatimah Az-
Zahra di dalam syurga.
Maka gembiralah penggiling itu
mendengar berita itu kemudian
diamlah ia.
Rasulullah saw bersabda kepada
puterinya, Jika Allah swt
menghendaki wahai Fatimah,
nescaya penggiling itu berputar
dengan sendirinya untukmu. Akan
tetapi Allah swt menghendaki
dituliskan-Nya untukmu beberapa
kebaikan dan dihapuskan oleh-Nya
beberapa kesalahanmu dan
diangkat-Nya untukmu beberapa
darjat.
Ya Fatimah, perempuan mana yang
menggiling tepung untuk suami dan
anak-anaknya, maka Allah swt
menuliskan untuknya dari setiap biji
gandum yang digilingnya suatu
kebaikan dan mengangkatnya satu
darjat.
Ya Fatimah, perempuan mana yang
berkeringat ketika ia menggiling
gandum untuk suaminya maka Allah
swt menjadikan antara dirinya dan
neraka tujuh buah parit.
Ya Fatimah, perempuan mana yang
meminyaki rambut anak-anaknya
dan menyisir rambut mereka,
mencuci pakaian mereka, maka Allah
swt akan mencatatkan baginya
ganjaran pahala orang yang memberi
makan kepada seribu orang yang
lapar dan memberi pakaian kepada
seribu orang yang telanjang.
Ya Fatimah, perempuan mana yang
menghalangi hajat tetangganya maka
Allah swt akan menghalanginya dari
meminum air telaga kautsar pada
hari kiamat.
Ya Fatimah, yang lebih utama dari
semua itu adalah keredhaan suami
terhadap isterinya. Jikalau suamimu
tidak redha denganmu tidaklah aku
doakan kamu. Tidakkah engkau
ketahui wahai Fatimah bahawa
redha suami itu daripada Allah swt
dan kemarahannya itu dari
kemarahan Allah swt?.
Ya Fatimah, apabila seseorang
perempuan mengandung janin
dalam rahimnya maka beristighfarlah
para malaikat untuknya dan Allah
swt akan mencatatkan baginya tiap-
tiap hari seribu kebaikan dan
menghapuskan darinya seribu
kejahatan. Apabila ia mulai sakit
hendak melahirkan anak, maka Allah
swt akan mencatatkan untuknya
pahala orang-orang yang berperang
sabil.
Apabila ia melahirkan anak maka
keluarlah ia dari dosa-dosanya
seperti keadaannya pada hari ia
dilahirkan dan apabila ia meninggal
dunia tiadalah ia meninggalkan dunia
ini dalam keadaan berdosa
sedikitpun, dan dia akan dapati
kuburnya menjadi sebuah taman
syurga dan Allah swt akan
mengurniakannya pahala seribu haji
dan seribu umrah serta istighfarlah
seribu malikat untuknya sehinggalah
hari kiamat.
Perempuan mana yang melayani
suaminya dalam sehari dengan baik
hati dan ikhlas serta niat yang benar
maka Allah swt akan mengampuni
dosa-dosanya semua dan Allah swt
akan memakaikannya sepersalinan
pakaian hijau dan dicatatkan
untuknya dari setiap helai bulu dan
rambut yang ada pada tubuhnya
seribu kebaikan dan dikurniakan
Allah swt untuknya seribu pahala
haji dan umrah.
Ya Fatimah, perempuan mana yang
tersenyum dihadapan suaminya
maka Allah swt akan
memandangnya dengan padangan
rahmat. Ya fatimah, perempuan
mana yang menghamparkan
hamparan atau tempat untuk
berbaring atau mengemas rumah
untuk suaminya dengan baik hati,
maka berserulah penyeru dari langit
(malaikat) teruskanlah amalmu maka
Allah swt telah mengampunimu
akan sesuatu yang telah lalu dari
dosamu dan sesuatu yang akan
datang.
Ya Fatimah, perempuan mana yang
meminyakkan rambut, janggut,
memotong kumisnya serta
memotong kukunya maka Allah swt
akan memberinya minum dari
sungai-sungai syurga dan Allah swt
akan meringankan sakaratul
mautnya dan dia akan dapati
kuburnya menjadi sebuah taman dari
taman-taman syurga serta Allah swt
akan menyelamatkannya dari api
neraka dan selamatlah ia melintasi
diatas titian sirat.

Read more

ular kobra putih majalengka

0

Foto Ular Kobra Putih - Inilah foto
Ular Kobra berwarna putih yang
ditemukan oleh warga Kampung
Depok, Kelurahan Munjul,
Kecamatan Majalengka, Jawa Barat,
Rabu (27/4/2011). Ular Kobra putih
ini sendiri tergolong cukup besar
dengan panjang sekitar 2,6 meter.
Foto Ular Kobra Putih (okezone)
Menurut salah satu warga setempat,
Mulyana (50), ular raksasa itu,
ditemukan sekira pukul 06.00 WIB
saat dirinya hendak mengambil pasir
di sungai Cijurai. "Waktu itu mau
ambil pasir. Terus melihat ada ular
putih di pinggir sungai lagi makan
Biawak. Saya kira itu Ular Sanca, jadi
saya berani," kata Mulyana kepada
wartawan.
Mengetahui ular yang diliatnya
termasuk ular berbahaya, jenis Kobra,
Mulyana mengajak temannya untuk
menangkap ular langka tersebut
dengan menggunakan bambu.
Setelah berhasil menangkap ular
dengan diameter sekira 30 cm dan
berat sekira 15 Kg itu, dibantu
temannya Mulyana memasukkan ke
aquarium berukuran 80x30 cm.
”Sekira 15 kilogram-an beratnya,”
jelas Mulyana.

Read more

siapakah..."MUHAMMAD"

0

ENCYCLOPEDIA BRITANNICA
“ Sejumlah besar sumber awal
menunjukkan bahwa dia adalah
seseorang yang jujur dan
berbudi baik yang dihormati dan
ditaati orang-orang yang
sepertinya (jujur dan berbudi
baik) (Vol. 12) ”
MAHATMA GANDHI (Komentar
mengenai karakter Muhammad
di YOUNG INDIA):
“ Pernah saya bertanya-tanya
siapakah tokoh yang paling
mempengaruhi manusia … Saya
lebih dari yakin bahwa bukan
pedanglah yang memberikan
kebesaran pada Islam pada
masanya. Tapi ia datang dari
kesederhanaan, kebersahajaan,
kehati-hatian Muhammad; serta
pengabdian luar biasa kepada
teman dan pengikutnya,
tekadnya, keberaniannya, serta
keyakinannya pada Tuhan dan
tugasnya. Semua ini (dan bukan
pedang ) menyingkirkan segala
halangan. Ketika saya menutup
halaman terakhir volume 2
(biografi Muhammad), saya
sedih karena tiada lagi cerita
yang tersisa dari
hidupnya yang agung. ”
Sir George Bernard Shaw (The
Genuine Islam, ’ Vol. 1, No. 8,
1936.)
“ Jika ada agama yang
berpeluang menguasai Inggris –
bahkan Eropa – beberapa ratus
tahun dari sekarang, Islam-lah
agama tersebut. ”
” Saya senantiasa menghormati
agama Muhammad karena
potensi yang dimilikinya. Ini
adalah satu-satunya agama yang
bagi saya memiliki kemampuan
menyatukan dan
merubah peradaban. Saya
sudah mempelajari Muhammad
– sesosok pribadi agung yang
jauh dari kesan seorang anti-
kristus, dia harus dipanggil ‘sang
penyelamat kemanusiaan’.”
“Saya yakin, apabila orang
semacam Muhammad
memegang kekuasaan tunggal di
dunia modern ini, dia akan
berhasil mengatasi segala
permasalahan sedemikian hingga
membawa kedamaian dan
kebahagiaan yang dibutuhkan
dunia: Ramalanku, keyakinan
yang dibawanya akan diterima
Eropa di masa datang dan
memang ia telah mulai diterima
Eropa saat ini ”
“Dia adalah manusia teragung
yang pernah menginjakkan
kakinya di bumi ini. Dia
membawa sebuah agama,
mendirikan sebuah bangsa,
meletakkan dasar-dasar moral,
memulai sekian banyak gerakan
pembaruan sosial dan politik,
mendirikan sebuah masyarakat
yang kuat dan dinamis untuk
melaksanakan dan mewakili
seluruh
ajarannya, dan ia juga telah
merevolusi pikiran serta perilaku
manusia untuk seluruh masa
yang akan datang.
Dia adalah Muhammad (SAW).
Dia lahir di Arab tahun 570
masehi, memulai misi
mengajarkan agama kebenaran,
Islam (penyerahan diri pada
Tuhan) pada usia 40 dan
meninggalkan dunia ini pada usia
63.
Sepanjang masa kenabiannya
yang pendek (23 tahun) dia
telah merubah Jazirah Arab dari
paganisme dan pemuja makhluk
menjadi para pemuja Tuhan
yang Esa, dari
peperangan dan perpecahan
antar suku menjadi bangsa yang
bersatu, dari kaum pemabuk
dan pengacau menjadi kaum
pemikir dan penyabar, dari
kaum tak berhukum dan anarkis
menjadi kaum yang teratur, dari
kebobrokan ke keagungan
moral. Sejarah manusia tidak
pernah mengenal tranformasi
sebuah masyarakat atau tempat
sedahsyat
ini – dan bayangkan ini terjadi
dalam kurun waktu hanya
sedikit di atas DUA DEKADE.”
MICHAEL H. HART (THE 100: A
RANKING OF THE MOST
INFLUENTIAL PERSONS IN
HISTORY, New York, 1978)
Pilihan saya untuk menempatkan
Muhammad pada urutan teratas
mungkin mengejutkan semua
pihak, tapi dialah satu-satunya
orang yang sukses baik dalam
tataran sekular maupun agama.
(hal. 33). Lamar tine, seorang
sejarawan terkemuka
menyatakan bahwa:
“ Jika keagungan sebuah tujuan,
kecilnya fasilitas yang diberikan
untuk mencapai tujuan tersebut,
serta menakjubkannya hasil
yang dicapai menjadi tolok ukur
kejeniusan seorang manusia;
siapakah yang berani
membandingkan tokoh hebat
manapun dalam sejarah modern
dengan Muhammad? Tokoh-
tokoh itu membangun pasukan,
hukum dan kerajaan saja.
Mereka hanyalah menciptakan
kekuatan-kekuatan material
yang hancur bahkan di depan
mata mereka sendiri.
Muhammad bergerak tidak
hanya dengan tentara, hukum,
kerajaan, rakyat dan dinasti, tapi
jutaan manusia di dua per tiga
wilayah dunia saat itu; lebih dari
itu, ia telah merubah altar-altar
pemujaan, sesembahan, agama,
pikiran, kepercayaan serta jiwa …
Kesabarannya dalam
kemenangan dan ambisinya
yang dipersembahkan untuk
satu tujuan tanpa sama sekali
berhasrat membangun
kekuasaan, sembahyang-
sembahyangnya,
dialognya dengan Tuhan,
kematiannnya dan kemenangan-
kemenangan (umatnya) setelah
kematiannya; semuanya
membawa keyakinan umatnya
hingga ia memiliki kekuatan
untuk mengembalikan sebuah
dogma. Dogma yang
mengajarkan ketunggalan dan
kegaiban (immateriality) Tuhan
yang mengajarkan siapa
sesungguhnya Tuhan. Dia
singkirkan tuhan palsu dengan
kekuatan dan mengenalkan
tuhan yang sesungguhnya
dengan kebijakan.
Seorang filsuf yang juga seorang
orator, apostle (hawariyyun, 12
orang pengikut Yesus-pen.),
prajurit, ahli hukum, penakluk
ide, pegembali dogma-dogma
rasional dari sebuah ajaran
tanpa pengidolaan, pendiri 20
kerajaan di bumi dan satu
kerajaan spiritual, ialah
Muhammad. Dari semua standar
bagaimana kehebatan seorang
manusia diukur, mungkin kita
patut bertanya: adakah orang
yang lebih agung dari dia?”
(Lamar tine, HISTOIRE DE LA
TURQUIE, Paris, 1854, Vol. II, pp
276-277)
“ Dunia telah menyaksikan
banyak pribadi-pribadi agung.
Namun, dari orang orang
tersebut adalah orang yang
sukses pada satu atau dua
bidang saja misalnya agama atau
militer. Hidup dan ajaran orang-
orang ini seringkali terselimuti
kabut waktu dan zaman. Begitu
banyak spekulasi tentang waktu
dan tempat lahir mereka, cara
dan gaya hidup mereka, sifat
dan detail ajaran mereka, serta
tingkat dan ukuran kesuksesan
mereka sehingga sulit bagi
manusia untuk merekonstruksi
ajaran dan hidup tokoh-tokoh
ini.
Tidak demikian dengan orang ini.
Muhammad (SAW) telah begitu
tinggi menggapai dalam berbagai
bidang pikir dan perilaku
manusia dalam sebuah episode
cemerlang sejarah manusia.
Setiap detil dari kehidupan
pribadi dan ucapan-ucapannya
telah secara akurat
didokumentasikan dan dijaga
dengan teliti sampai saat ini.
Keaslian ajarannya begitu
terjaga, tidak saja oleh karena
penelusuran yang dilakukan
para pengikut setianya tapi juga
oleh para penentangnya.
Muhammad adalah seorang
agamawan, reformis sosial,
teladan moral, administrator
massa, sahabat setia, teman
yang menyenangkan, suami
yang penuh kasih dan
seorang ayah yang penyayang –
semua menjadi satu. Tiada lagi
manusia dalam sejarah melebihi
atau bahkan menyamainya
dalam setiap aspek kehidupan
tersebut -
hanya dengan kepribadian
seperti dia-lah keagungan seperti
ini dapat diraih. ”
K. S. RAMAKRISHNA RAO,
Professor Philosophy dalam
bookletnya, “Muhammad, The
Prophet of Islam”
Kepribadian Muhammad, hhmm
sangat sulit untuk
menggambarkannya dengan
tepat. Saya pun hanya bisa
menangkap sekilas saja: betapa
ia adalah lukisan yang indah.
Anda bisa lihat Muhammad sang
Nabi, Muhammad sang pejuang,
Muhammad sang pengusaha,
Muhammad sang negarawan,
Muhammad sang orator ulung,
Muhammad sang pembaharu,
Muhammad sang pelindung
anak yatim-piatu, Muhammad
sang pelindung hamba sahaya,
Muhammad sang pembela hak
wanita, Muhammad sang hakim,
Muhamad sang pemuka agama.
Dalam setiap perannya tadi, ia
adalah seorang pahlawan.
Saat ini, 14 abad kemudian,
kehidupan dan ajaran
Muhammad tetap selamat, tiada
yang hilang atau berubah sedikit
pun. Ajaran yang menawarkan
secercah harapan abadi tentang
obat atas segala penyakit
kemanusiaan yang ada dan telah
ada sejak masa hidupnya. Ini
bukanlah klaim seorang
pengikutnya tapi juga sebuah
simpulan tak terelakkan dari
sebuah analisis sejarah yang
kritis dan tidak bias.
PROF. (SNOUCK) HURGRONJE:
Liga bangsa-bangsa yang
didirikan Nabi umat Islam telah
meletakkan dasar-dasar
persatuan internasional dan
persaudaraan manusia di atas
pondasi yang universal yang
menerangi bagi bangsa lain.
Buktinya, sampai saat ini tiada
satu bangsa pun di dunia yang
mampu menyamai Islam dalam
capaiannya mewujudkan ide
persatuan bangsa-bangsa.
Dunia telah banyak mengenal
konsep ketuhanan, telah banyak
individu yang hidup dan misinya
lenyap menjadi legenda. Sejarah
menunjukkan tiada satu pun
legenda ini yang menyamai
bahkan sebagian dari apa yang
Muhammad capai. Seluruh jiwa
raganya ia curahkan untuk satu
tujuan: menyatukan manusia
dalam pengabdian kepada
Tuhan dalam aturan-aturan
ketinggian moral.
Muhammad atau pengikutnya
tidak pernah dalam sejarah
menyatakan bahwa ia adalah
putra Tuhan atau reinkarnasi
Tuhan atau seorang jelmaan
Tuhan – dia selalu sejak dahulu
sampai saat ini menganggap
dirinya dan dianggap oleh
pengikutnya hanyalah sebagai
seorang pesuruh yang dipilih
Tuhan.
THOMAS CARLYLE in his HEROES
AND HEROWORSHIP
“ (Betapa menakjubkan) seorang
manusia sendirian dapat
mengubah suku-suku yang
saling berperang dan kaum
nomaden (Baduy) menjadi
sebuah bangsa yang paling maju
dan paling berperadaban hanya
dalam waktu kurang dari dua
decade. ”
“Kebohongan yang
dipropagandakan kaum Barat
yang diselimutkan kepada orang
ini (Muhammad) hanyalah
mempermalukan diri kita
sendiri. ”
“Sesosok jiwa besar yang tenang,
seorang yang mau tidak mau
harus dijunjung tinggi. Dia
diciptakan untuk menerangi
dunia, begitulah perintah Sang
Pencipta Dunia. ”
EDWARD GIBBON and SIMON
OCKLEY speaking on the
profession of ISLAM write:
” ‘ Saya percaya bahwa Tuhan
adalah tunggal dan Muhammad
adalah pesuruh-Nya ’ adalah
pengakuan kebenaran Islam
yang simpel dan seragam. Tuhan
tidak pernah dihinakan dengan
pujaan-pujaan kemakhlukan;
penghormatan terhadap Sang
Nabi tidak pernah berubah
menjadi pengkultusan
berlebihan; dan prinsip-prinsip
hidupnya telah memberinya
penghormatan dari pengikutnya
dalam batas-batas akal dan
agama
(HISTORY OF THE SARACEN
EMPIRES, London, 1870, p. 54).
Muhammad tidak lebih dari
seorang manusia biasa. Tapi ia
adalah manusia dengan tugas
mulia untuk menyatukan
manusia dalam pengabdian
terhadap satu dan hanya satu
Tuhan serta untuk mengajarkan
hidup yang jujur dan lurus sesuai
perintah Tuhan. Dia selalu
menggambarkan dirinya sebagai
‘hamba dan pesuruh Tuhan’ dan
demikianlah juga setiap
tindakannya.
SAROJINI NAIDU, penyair
terkenal India (S. Naidu, IDEALS
OF ISLAM, vide Speeches &
Writings, Madras, 1918, p. 169):
Inilah agama pertama yang
mengajarkan dan
mempraktekkan demokrasi; di
setiap masjid, ketika adzan
dikumandangkan dan jemaah
telah berkumpul, demokrasi
dalam Islam terwujud lima kali
sehari ketika seorang hamba dan
seorang raja berlutut
berdampingan dan mengakui:
‘ Allah Maha Besar’… Saya
terpukau lagi dan lagi oleh
kebersamaan Islam yang secara
naluriah membuat manusia
menjadi bersaudara.
DIWAN CHAND SHARMA:
“ Muhammad adalah sosok
penuh kebaikan, pengaruhnya
dirasakkan dan tak pernah
dilupakan orang-orang
terdekatnya.
(D.C. Sharma, THE PROPHETS
OF THE EAST, Calcutta, 1935, pp.
12)
James A. Michener, “Islam: The
Misunderstood Religion,” in
READER’S DIGEST (American
edition), May 1955, pp. 68-70.
Muhammad, seorang inspirator
yang mendirikan Islam,
dilahirkan pada tahun 570
masehi dalam masyarakat Arab
penyembah berhala. Yatim
semenjak kecil dia secara khusus
memberikan perhatian kepada
fakir miskin, yatim piatu dan
janda, serta hamba sahaya dan
kaum lemah. Di usia 20 tahun,
dia sudah menjadi seorang
pengusaha yang sukses, dan
menjadi pengelola bisnis seorang
janda kaya. Ketika mencapai usia
25, sang majikan
melamarnya.Meski usia
perempuan tersebut 15 tahun
lebih tua Muhammad
menikahinya dan tetap setia
kepadanya sepanjang hayat
sang istri.
“ Seperti halnya para nabi lain,
Muhammad memulai tugas
kenabiannya dengan sembunyi2
dan ragu2 karena menyadari
kelemahannya. Tapi “Baca”
adalah perintah yang
diperolehnya, -dan meskipun
sampai saat ini diyakini bahwa
Muhammad tidak bisa membaca
dan menulis – dan keluarlah dari
mulutnya satu kalimat yang
akan segera mengubah dunia:
“ Tiada tuhan selain Tuhan.”
“Dalam setiap hal, Muhammad
adalah seorang yang
mengedepankan akal. Ketika
putranya, Ibrahim, meninggal
disertai gerhana dan
menimbulkan anggapan
ummatnya bahwa hal tersebut
adalah wujud rasa belasungkawa
Tuhan kepadanya, Muhammad
berkata: “Gerhana adalah
sebuah kejadian alam biasa,
adalah suatu kebodohan
mengkaitkannya dengan
kematian atau kelahiran seorang
manusia. ”
“Sesaat setelah ia meninggal,
sebagian pengikutnya hendak
memujanya sebagaimana Tuhan
dipuja, akan tetapi penerus
kepemimpinannya (Abu Bakar-
pen.) menepis keingingan
ummatnya itu dengan salah satu
pidato relijius terindah sepanjang
masa: ‘Jika ada diatara kalian
yang menyembah Muhammad,
maka ketahuilah bahwa ia telah
meninggal. Tapi jika Tuhanlah
yang hendak kalian sembah,
ketahuilah bahwa Ia hidup
selamanya ”.
(Ayat terkait: Q.S. Al Imran, 144
– pen.)
W. Montgomery Watt,
MOHAMMAD AT MECCA,
Oxford, 1953, p. 52.
“ Kesiapannya menempuh
tantangan atas keyakinannya,
ketinggian moral para
pengikutnya, serta
pencapaiannya yang luar biasa –
semuanya menunjukkan
integritasnya. Mengira
Muhammad sebagai seorang
penipu hanyalah memberikan
masalah dan bukan jawaban.
Lebih dari itu, tiada figur hebat
yang digambarkan begitu buruk
di Barat selain Muhammad ”
Andai Engkau bisa
mendengarkan ini Ya Rasul
Ya Nabi… sangat mulia Hati mu
Begitu besar kecintaanmu
kepada kami Umat Islam
Sedangkan kami sering
melupakan mu
Di saat ajal menjemputpun yang
diingat adalah kami umat mu
Bukan keluarga atau hartamu
Ya nabi semoga Kami nanti
bertemu dengan mudah-
mudahan mendapat ridho mu.
Tenangkanlah hatikami disaat
orang lain terus menghujat mu
Tidak ada kata-kata yang tepat
yang bisa menggambarkan
kemuliaan hati mu.
Ya Nabi… Kami rindu pada mu…

Read more

 
Design by ThemeShift | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Templates | Best Web Hosting