TENTANG KAMI

TANGERANG, BANTEN, Indonesia
JASA CETAK CEPAT MURAH BERKUALITAS Kami SB FINISHING,bergerak di bidang jasa percetakan dan Kami siap melayani segala macam kebutuhan percetakan untuk keperluan promosi dan administrasi perkantoran serta bisnis anda. BROSUR - LEFLET - KATALOG - MAJALAH - BULETIN - KSLENDER - POSTER - KARTU NAMA - KARTU UNDANGAN - HANGTAG - COMPANY PROFILE - BANNER - PACKING - PAPER BAG - STIKER - SABLON - FAKTUR - NOTABON - INVOICE - SURAT JALAN - NOTA BUKTI TERIMA KIRIM BARANG - KOP SURAT - KAOS - SERAGAM - SOVENIR -DLL. Komitmen Kami : Pengiriman Barang Tepat Waktu Garansi Kualitas Percetakan Harga Kompetitif Grapich Desain Prepres Proses Proof Finishing Delivery SETTING - DESIGN - LAYOUT SOLUSI TEPAT UNTUK BISNIS ANDA LAYANAN ANTAR UNTUK JABOTABEK Kami siap datang ke tempat anda untuk jenput data dan antar hasil cetakan. For best price and Quality Hub. 0812 8060 3451 / 0895322124721 PIN BB D12N8007 Terima Kasih.

AIR MATA ROSULLULOH...

0

BISMILLAAHIR RAHMAANIR
RAHIIM
Muhammad itu tidak lain
hanyalah seorang Rasul,
sungguh telah berlalu
sebelumnya beberapa orang
Rasul. Apakah Jika dia wafat
atau dibunuh kamu berbalik
ke belakang (murtad)?
Barangsiapa yang berbalik ke
belakang, maka ia tidak dapat
mendatangkan mudharat
kepada Allah sedikitpun, dan
Allah akan memberi balasan
kepada orang-orang yang
bersyukur."
[Ali 'Imran , ayat 144 ]
Tiba-tiba dari luar pintu
terdengar seorang yang berseru
mengucapkan salam. "Bolehkah
saya masuk?" tanyanya. Tapi
Fatimah tidak mengizinkannya
masuk, "Maafkanlah, ayahku
sedang demam," kata Fatimah
yang membalikkan badan dan
menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani
ayahnya yang ternyata sudah
membuka mata dan bertanya
pada Fatimah, "Siapakah itu
wahai anakku?" "Tak tahulah
ayahku, orang sepertinya baru
sekali ini aku melihatnya," tutur
Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap
puterinya itu dengan pandangan
yang menggetarkan. Seolah-olah
bahagian demi bahagian wajah
anaknya itu hendak dikenang.
"Ketahuilah, dialah yang
menghapuskan kenikmatan
sementara, dialah yang
memisahkan pertemuan di
dunia. Dialah malaikatul maut,"
kata Rasulullah, Fatimah pun
menahan ledakkan tangisnya.
Malaikat maut datang
menghampiri, tapi Rasulullah
menanyakan kenapa Jibril tidak
ikut sama menyertainya.
Kemudian dipanggilah Jibril yang
sebelumnya sudah bersiap di
atas langit dunia menyambut
ruh kekasih Allah dan penghulu
dunia ini. "Jibril, jelaskan apa
hakku nanti di hadapan Allah?"
Tanya Rasululllah dengan suara
yang amat lemah. "Pintu-pintu
langit telah terbuka, para
malaikat telah menanti ruhmu.
Semua syurga terbuka lebar
menanti kedatanganmu," kata
Jibril. Tapi itu ternyata tidak
membuatkan Rasulullah lega,
matanya masih penuh
kecemasan.
"Engkau tidak senang
mendengar khabar ini?" Tanya
Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku
bagaimana nasib umatku kelak?"
"Jangan khawatir, wahai Rasul
Allah, aku pernah mendengar
Allah berfirman kepadaku:
'Kuharamkan syurga bagi siapa
saja, kecuali umat Muhammad
telah berada di dalamnya," kata
Jibril.
Detik-detik semakin dekat,
saatnya Izrail melakukan tugas.
Perlahan ruh Rasulullah ditarik.
Nampak seluruh tubuh
Rasulullah bersimbah peluh,
urat-urat lehernya menegang.
"Jibril, betapa sakit sakaratul
maut ini."
Perlahan Rasulullah mengaduh.
Fatimah terpejam, Ali yang di
sampingnya menunduk semakin
dalam dan Jibril memalingkan
muka. "Jijikkah kau melihatku,
hingga kau palingkan wajahmu
Jibril?" Tanya Rasulullah pada
Malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapakah yang sanggup, melihat
kekasih Allah direnggut ajal,"
kata Jibril. Sebentar kemudian
terdengar Rasulullah mengaduh,
karena sakit yang tidak
tertahankan lagi. "Ya Allah,
dahsyat nian maut ini, timpakan
saja semua siksa maut ini
kepadaku, jangan pada umatku.
"Badan Rasulullah mulai ding! in,
kaki dan dadanya sudah tidak
bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak
membisikkan sesuatu, Ali segera
mendekatkan telinganya.
"Uushiikum bis shalati, wa maa
malakat aimanuku - peliharalah
shalat dan peliharalah orang-
orang lemah di antaramu." Di
luar pintu tangis mulai terdengar
bersahutan, sahabat saling
berpelukan. Fatimah
menutupkan tangan di
wajahnya, dan Ali kembali
mendekatkan telinganya ke bibir
Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii, ummatii, ummatiii?" -
"Umatku, umatku, umatku"
Dan, berakhirlah hidup manusia
mulia yang memberi sinaran itu.
Kini, mampukah kita mencintai
sepertinya? Allahumma sholli
'ala Muhammad wa baarik wa
salim 'alaihi Betapa cintanya
Rasulullah kepada kita.
(I Love U Muhammad)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by ThemeShift | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Templates | Best Web Hosting