TENTANG KAMI

TANGERANG, BANTEN, Indonesia
JASA CETAK CEPAT MURAH BERKUALITAS Kami SB FINISHING,bergerak di bidang jasa percetakan dan Kami siap melayani segala macam kebutuhan percetakan untuk keperluan promosi dan administrasi perkantoran serta bisnis anda. BROSUR - LEFLET - KATALOG - MAJALAH - BULETIN - KSLENDER - POSTER - KARTU NAMA - KARTU UNDANGAN - HANGTAG - COMPANY PROFILE - BANNER - PACKING - PAPER BAG - STIKER - SABLON - FAKTUR - NOTABON - INVOICE - SURAT JALAN - NOTA BUKTI TERIMA KIRIM BARANG - KOP SURAT - KAOS - SERAGAM - SOVENIR -DLL. Komitmen Kami : Pengiriman Barang Tepat Waktu Garansi Kualitas Percetakan Harga Kompetitif Grapich Desain Prepres Proses Proof Finishing Delivery SETTING - DESIGN - LAYOUT SOLUSI TEPAT UNTUK BISNIS ANDA LAYANAN ANTAR UNTUK JABOTABEK Kami siap datang ke tempat anda untuk jenput data dan antar hasil cetakan. For best price and Quality Hub. 0812 8060 3451 / 0895322124721 PIN BB D12N8007 Terima Kasih.

"DENGKI"

0

DENGKI
Ada seorang lelaki yang setiap
hari mengunjungi raja. Setelah
bertemu raja, ia selalu berkata,
"Orang yang berbuat baik akan
mendapat balasan, dan orang
yang berbuat buruk, cukup
keburukan itu sebagai
balasannya."
Ada seseorang yang dengki
melihat keakraban lelaki itu
dengan raja. "Lelaki itu memiliki
kedudukan yang dekat dengan
raja, setiap hari ia bertemu raja,"
pikir si pendengki dengan
perasaan kurang senang. Si
pendengki kemudian menemui
raja dan berkata, "Lelaki yang
setiap hari menemuimu, jika
keluar dari sini selalu berbicara
buruk tentang kamu. Ia juga
berkata bahwa bau mulutmu
busuk." Raja terdiam.
Sekeluarnya dari kerajaan,
pendengki duduk di tepi jalan
yang biasa dilalui oleh lelaki
yang akrab dengan raja. Ketika
si lelaki itu lewat dalam
perjalanannya menemui raja. Ia
menghadangnya, "Kemarilah,
singgahlah ke rumahku."
Setelah temannya singgah ke
rumahnya, si pendengki
menawarkan bawang merah dan
putih, dan memaksanya agar ia
memakannya. Karena dipaksa, ia
akhirnya mau juga memakannya
untuk melegakan hati orang itu.
Bau bawang merah dan putih itu
tentu tidak mudah hilang.
Selesai berkunjung ke tempat si
pendengki, lelaki itu
sebagaimana biasa mengunjungi
raja. Sewaktu berjabatan tangan
dengan raja, ia menutup
mulutnya agar raja tidak
mencium bau mulutnya.
"Rupanya benar perkataan
orang itu, ia benar-benar
menganggap mulutku bau," pikir
raja. Sang raja kemudian
memikirkan suatu rencana jahat.
Lelaki itu kemudian duduk dan
berkata sebagaimana biasa,
"Orang yang berbuat baik akan
mendapat balasan, dan orang
yang berbuat buruk, cukup
keburukan itu sebagai
balasannya."
Setelah merasa waktu
berkunjungnya sudah cukup, ia
kemudian pamit kepada raja.
Raja berkata, "Bawalah surat ini
dan serahkanlah kepada fulan."
Surat itu berisi, "Jika sampai
kepadamu pembawa surat ini,
maka sembelih dan kulitilah dia,
kemudian isilah tubuhnya
dengan jerami."
Lelaki tadi keluar membawa
surat raja. Di tengah jalan ia
dihadang oleh si pendengki.
"Apa yang kamu bawa?"
tanyanya.
"Surat raja untuk fulan. Surat ini
beliau tulis dengan tangannya
sendiri. Biasanya beliau tidak
pernah menulis surat sendiri,
kecuali dalam urusan pembagian
hadiah.".
"Berikanlah surat itu kepadaku,
aku ini sedang butuh uang,"
pintanya. Ia kemudian
menceritakan kesulitan
hidupnya. Karena kasihan, surat
itu kemudian ia serahkan kepada
si pendengki.
Si Pendengki menerimanya
dengan senang hati. Setelah
sampai di tempat tujuan, ia
menyerahkan surat itu kepada
teman raja.
"Masuklah ke sini, raja
menyuruhku membunuhmu,"
kata teman raja.
"Yang dimaksud bukan aku,
coba tunggulah sebentar biar
kujelaskan," katanya ketakutan.
"Perintah raja tak bisa ditunda,"
kata teman raja.
Ia lalu membunuh, menguliti dan
mengisi tubuh si pendengki
dengan jerami.
Keesokan harinya, lelaki itu
datang sebagaimana biasa dan
berkata, "Orang yang berbuat
baik akan mendapat balasan,
dan orang yang berbuat buruk,
cukup keburukan itu sebagai
balasannya." Raja heran
melihatnya masih hidup. Setelah
diselidiki, terbongkarlah
keburukan si pendengki.
"Tidak ada sesuatu yang terjadi
antara aku dengannya, hanya
saja kemarin ia mengundangku
kerumahnya dan memaksaku
makan bawang merah dan putih.
Waktu aku menemuimu kututup
mulutku agar kamu tidak
mencium bau tidak sedap dari
mulutku. Sekeluarnya dari sini, ia
menemuiku dan menanyakan
titipanmu," lelaki itu kemudian
menceritakan semua yang
terjadi.
Mendengar jalannya cerita,
tahulah raja bahwa orang itu
ternyata dengki kepada
sahabatnya. "Benar ucapanmu,
orang yang berbuat baik akan
mendapat balasan, dan orang
yang berbuat buruk, cukup
keburukan itu sebagai
balasannya."
Kedengkian di hati orang itu
telah membunuh dirinya sendiri.
Dengki itu merusak amal Dengki
memakan kebaikan seperti api
memusnahkan kayu bakar. (HR
Ibnu Majah) Kedengkian
seseorang hanya akan berakibat
buruk bagi orang itu sendiri.
Habib Muhammad bin Hadi bin
Hasan bin Abdurrahman
Asseqaf, Tuhfatul
Asyraf, Kisah dan Hikmah

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by ThemeShift | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Templates | Best Web Hosting